Dishub Sulsel Susun Dokumen Tatrawil 2024 untuk Jawab Tantangan Transportasi di Region

Rabu, 04 Desember 2024 | 20:04:48 WIB
Dishub Sulsel Susun Dokumen Tatrawil 2024 untuk Jawab Tantangan Transportasi di Region

MAKASSAR - Dalam upaya menjawab berbagai tantangan transportasi masa depan di Sulawesi Selatan, Dinas Perhubungan Sulsel hari ini menyelenggarakan paparan akhir dan Focus Group Discussion (FGD) untuk penyusunan dokumen Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) 2024. Acara yang berlangsung pada Selasa, 4 Desember 2024 ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk akademisi dan perwakilan dari instansi pemerintahan.

Dalam acara yang diselenggarakan di Makassar ini, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, menegaskan pentingnya dokumen Tatrawil sebagai pedoman krusial dalam pengembangan transportasi, baik darat, udara, maupun laut di wilayah tersebut. "Tatrawil ini akan menjadi pedoman dan desain transportasi air, udara, dan laut," ungkap Andi Erwin sebagai pembuka diskusi.

Turut hadir dalam FGD tersebut adalah Ketua Tim Penyusun Prof. Muhammad Irsan Ramli, yang didampingi anggota tim lainnya seperti Prof. Sakti Adji Adisasmita, Prof. Sumarni Hamid Aly, Dr. Andi Sitti Chairunnisa, Dr. Muralia Hustim, dan Dr. Abd Rahmad Rasyid yang berpartisipasi secara virtual. Diskusi ini juga dihadiri oleh kepala Dinas Perhubungan dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel, serta perwakilan dari Bappelitbangda, Ditlantas Polda Sulsel, BPTD Kelas II Sulsel, dan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel.

Salah satu inovasi yang diusulkan dalam dokumen Tatrawil adalah pemanfaatan transportasi sungai, khususnya di Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang, guna mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan Mamminasata. Rencana ini sejalan dengan upaya efisiensi dan peningkatan aksesibilitas di area metropolitan Makassar dan sekitarnya.

Selain itu, pengembangan transportasi air yang lebih modern juga menjadi fokus dalam diskusi hari ini, yakni rencana penerapan seaplane atau pesawat terbang laut. "Secara teknis, rencana ini sudah pernah dibahas bersama Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah V Makassar," jelas Andi Erwin. Seaplane direncanakan untuk beroperasi di tiga daerah kunci yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Pangkep, dan Luwu Timur. Ketiga lokasi ini dipilih karena sulitnya aksesibilitas melalui jalur darat, sehingga moda transportasi ini diharapkan dapat mempermudah perjalanan dan mendukung sektor pariwisata.

"Kita arahkan ke daerah yang sulit dijangkau. Ini juga akan mendukung sektor pariwisatanya," kata Andi Erwin, menegaskan dampak positif dari implementasi mode transportasi ini bagi pariwisata regional.

Merespons paparan konsep tersebut, Ketua Tim Penyusun, Prof. Muhammad Irsan Ramli, mengajak semua pihak yang hadir untuk memberikan masukan kritis yang dapat memperkaya penyusunan dokumen Tatrawil. "Kami berharap agar semua pihak yang hadir memberikan masukan, maupun koreksi dalam penyusunan dokumen Tatrawil ini," ujar Prof. Irsan, yang mencatat pentingnya kolaborasi multistakeholder dalam keberhasilan kebijakan transportasi tersebut.

Melalui penyusunan dokumen Tatrawil ini, Dinas Perhubungan Sulsel berupaya memberikan solusi cerdas atas persoalan transportasi yang semakin kompleks. Diharapkan, langkah ini tidak hanya menjadikan transportasi di Sulsel lebih efisien dan berdaya saing, tetapi juga membangun sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif, serta mampu mengakomodasi pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat ke depan.

Komitmen Dishub Sulsel dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam mendukung pembangunan regional Sulawesi Selatan. Dengan pengembangan transportasi berbasis sungai dan penerapan seaplane yang inovatif, diharapkan bisa menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan di wilayah-wilayah yang selama ini kurang terjangkau, serta mendongkrak daya tarik pariwisata lokal.

Proses penyusunan dokumen ini dirancang agar dapat tuntas dan diimplementasikan dalam waktu yang tepat, sehingga tantangan transportasi yang ada dapat ditangani secara efektif dan efisien. Penerapan strategi transportasi yang tepat pada akhirnya bertujuan untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi masyarakat Sulawesi Selatan dalam beraktivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Terkini