Fadli Zon Tegaskan Pesantren Jadi Pusat Peradaban dan Budaya Indonesia
JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pesantren telah menjadi bagian penting dari wajah kebudayaan Indonesia dan peradaban Islam di Nusantara. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Taaruf Film di kompleks Kantor Kementerian Kebudayaan Jakarta pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Menurut Fadli Zon, pesantren bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga pusat penguatan nilai-nilai budaya yang terhubung dengan peradaban Islam di dunia. Keberadaan pesantren selama berabad-abad menunjukkan relevansinya dalam membentuk karakter bangsa dan menyiapkan generasi santri sebagai agen perubahan.
SANFFEST 2025: Medium Dakwah dan Soft Power
Baca JugaKemenpar Raih Predikat Sangat Memuaskan atas Digitalisasi Arsip Nasional 2024
Acara Taaruf Film yang bertajuk "Santri Memandang Dunia Melalui Lensa Budaya" menjadi bagian dari Santri Film Festival (SANFFEST) 2025. Festival ini menyoroti peran santri dalam menyampaikan narasi kebudayaan melalui medium film yang bersifat edukatif dan inspiratif.
Fadli Zon menekankan bahwa SANFFEST 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga gerakan budaya yang bisa menjadikan pesantren sebagai pusat inspirasi peradaban dunia. Film menjadi media dakwah, sarana pendidikan, dan alat untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui soft power.
Kekuatan Film dalam Menyampaikan Pesan Global
Menurut Menteri Kebudayaan, film memiliki kemampuan luar biasa untuk menyentuh hati, membangun empati, dan mendorong aksi nyata. Contohnya, film dapat menampilkan kondisi masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk warga Gaza yang sedang mengalami kesulitan, sehingga membuka ruang diskusi dan solidaritas internasional.
Film juga mampu memperluas pandangan masyarakat dan mempromosikan nilai perdamaian. Dengan medium ini, santri dapat menunjukkan cara pandang mereka terhadap Islam, budaya lokal, dan semangat kebangsaan, yang membentuk narasi peradaban baru.
Santri Sebagai Motor Penggerak Peradaban Baru
Fadli Zon menegaskan bahwa tradisi pesantren yang kuat, jumlah santri yang besar, dan semangat tinggi membuat mereka menjadi penggerak peradaban. Film menjadi salah satu cara bagi santri untuk mengartikulasikan nilai-nilai luhur dan memperluas ruang ekspresi budaya di Indonesia.
Ketua Tim SANFFEST 2025, Neno Warisman, menyebut festival ini sebagai langkah awal membangun narasi kebaikan. Festival film santri berupaya menciptakan ekosistem kebudayaan yang menyemai nilai-nilai luhur dan memperkuat peran santri dalam perkembangan budaya dan pendidikan bangsa.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Fadli Zon berharap SANFFEST dapat membuka ruang baru bagi santri untuk berinovasi dan mengekspresikan nilai-nilai Islam secara kreatif. Dengan adanya platform ini, santri tidak hanya menjadi penonton sejarah, tetapi juga turut membentuk peradaban melalui karya seni yang bermakna.
Menurut Neno Warisman, festival ini merupakan jalan untuk memperkuat narasi kebaikan dan membangun peradaban baru dari pesantren. SANFFEST diharapkan menjadi jalur strategis dalam menyebarkan nilai-nilai positif, baik di tingkat nasional maupun global.
Rekomendasi
