Sabtu, 06 September 2025

KAI Memperkenalkan Inovasi Ground Detector Lokomotif Berkolaborasi dengan UGM untuk Tingkatkan Keselamatan Kereta Api

KAI Memperkenalkan Inovasi Ground Detector Lokomotif Berkolaborasi dengan UGM untuk Tingkatkan Keselamatan Kereta Api
KAI Memperkenalkan Inovasi Ground Detector Lokomotif Berkolaborasi dengan UGM untuk Tingkatkan Keselamatan Kereta Api

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional dengan memperkenalkan inovasi terbarukan mereka, yaitu "Ground Detector Lokomotif". Inovasi ini adalah buah dari kolaborasi yang memukau antara KAI dan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan diluncurkan secara resmi di Dipo Lokomotif Cipinang pada 15 Februari 2025. Teknologi ini dikembangkan oleh karyawan Depo Lokomotif Bandung, Wanda Sri Wahono, yang bertujuan untuk mendeteksi dini risiko gangguan akibat kebocoran arus, sehingga dapat meningkatkan keandalan dan keselamatan operasional kereta api di Indonesia.

Keunggulan Ground Detector Lokomotif

“Teknologi ini berfungsi mendeteksi risiko gangguan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar akibat kebocoran arus,” jelas John Robertho, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI. "Dengan adanya Ground Detector Lokomotif, KAI dapat mengantisipasi masalah kebocoran arus pada lokomotif lebih dini sehingga meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional layanan kereta api," tambahnya.

Inovasi ini tidak hanya memprioritaskan keamanan tetapi juga efisiensi, sesuatu yang vital bagi PT Kereta Api Indonesia sebagai penyedia layanan transportasi publik utama di Indonesia. Ground Detector Lokomotif dirancang untuk menghadapi berbagai tantangan teknis yang sering menjadi penyebab gangguan operasional. Dengan teknologi ini, kerusakan yang diakibatkan oleh kebocoran arus dapat diminimalisir. Hal ini tentunya akan berdampak signifikan dalam upaya menurunkan angka gangguan teknis dan memancing potensi penghematan signifikan bagi perusahaan.

Kolaborasi KAI dan UGM: Penerapan Teknologi yang Berbeda

Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menyoroti pentingnya kolaborasi antara industri dan akademisi dalam memajukan teknologi transportasi. “Melalui berbagai tahap uji untuk mengukur kesiapan teknologi, salah satunya melalui TRL sampai 9 teknologi tersebut harus melalui validasi dan pengujian di lingkungan operasional sebenarnya," jelas Anne.

Penerapan kerangka kerja Technology Readiness Level (TRL) memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya canggih secara teori tetapi juga berfungsi efektif dalam lingkungan operasional nyata. Hal ini mencakup berbagai tahapan pengujian dan evaluasi teknis yang merupakan bagian penting dari proses validasi sebelum penerapan skala besar. KAI bermitra dengan UGM untuk mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi ini, sebuah langkah strategis yang memungkinkan pertukaran pengetahuan yang lebih mendalam antara akademisi dan praktisi industri.

Pengembangan SDM sebagai Pilar Keberlanjutan Inovasi

Selain berfokus pada inovasi teknologi, KAI juga serius dalam mengembangkan sumber daya manusia mereka. Anne Purba menambahkan bahwa pengembangan SDM menjadi pilar penting dalam keberlanjutan inovasi ini. “KAI berkomitmen untuk menyediakan program studi lanjut dan pelatihan bagi pegawai yang ingin mendalami riset berbasis inovasi. Dengan meningkatkan kompetensi karyawan, KAI tidak hanya mempercepat transformasi digital tetapi juga mengurangi ketergantungan pada teknologi impor.”

Strategi Reverse Engineering dan Tantangan Masa Depan

KAI telah mengimplementasikan strategi reverse engineering untuk memanfaatkan teknologi yang ada, mengembangkan lebih lanjut, dan kemudian diterapkan secara mandiri. Ini adalah langkah penting menuju transportasi yang lebih andal, efisien, dan mandiri. Anne menegaskan bahwa inovasi dan kolaborasi adalah dua pilar utama dalam menghadapi tantangan masa depan di industri transportasi.

“Sebagai perusahaan yang terus berkembang, KAI akan terus mendorong budaya inovasi di lingkungan kerja dan membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan," tutup Anne. Dengan demikian, KAI berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam transformasi teknologi transportasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi pelanggan dan masyarakat luas.

Kolaborasi antara KAI dan Universitas Gadjah Mada serta pendekatan inovatif mereka dalam pengembangan Ground Detector Lokomotif menunjukkan upaya serius perusahaan dalam meningkatkan standar keselamatan dan efisiensi layanan kereta api di Indonesia. Melalui inovasi dan pengembangan berkelanjutan ini, KAI optimistis untuk memperkuat peran pivotal dalam industri perkeretaapian nasional dan menyiapkan basis kuat untuk mengatasi tantangan masa depan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PTPP Percepat Pembangunan Pusat Onkologi Modern di Medan

PTPP Percepat Pembangunan Pusat Onkologi Modern di Medan

Jadwal Kapal Pelni Kumai-Surabaya September 2025 dan Tarif

Jadwal Kapal Pelni Kumai-Surabaya September 2025 dan Tarif

Promo Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Meriahkan HUT ke 80 KAI

Promo Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Meriahkan HUT ke 80 KAI

KAI Daop 2 Bandung Sediakan 102 Ribu Kursi Kereta Api

KAI Daop 2 Bandung Sediakan 102 Ribu Kursi Kereta Api

Garuda Indonesia Masuk Daftar Maskapai Tepat Waktu Asia Tenggara

Garuda Indonesia Masuk Daftar Maskapai Tepat Waktu Asia Tenggara