Cuaca Buruk Ancam Pelabuhan Merak: Gelombang Tinggi Hambat Penyeberangan ke Bakauheni
- Rabu, 04 Desember 2024

JAKARTA - Gelombang laut yang mencapai ketinggian hingga 3 meter menyebabkan gangguan serius di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Akibatnya, ratusan truk yang berusaha menyeberang ke Pulau Sumatera terjebak dalam antrean panjang di luar pelabuhan. Fenomena cuaca buruk ini semakin memperburuk situasi, memaksa penundaan jadwal keberangkatan kapal feri ke Pelabuhan Bakauheni.
Sejak Selasa, 3 Desember 2024, para sopir truk yang berbaris panjang di luar Pelabuhan Merak mengalami ketidaknyamanan karena harus menunggu giliran masuk ke dermaga. Cuaca buruk yang menerjang perairan Selat Sunda menyebabkan penundaan yang meningkatkan ketidakpastian bagi para pelintas. “Kami sudah menunggu sejak pagi, dan sampai sore belum ada kepastian kapan bisa menyeberang," ujar salah seorang sopir truk yang enggan disebutkan namanya.
Penundaan ini tidak hanya memberi ketidaknyamanan bagi para sopir truk, tetapi juga mengganggu alur distribusi barang yang biasanya mengandalkan kelancaran penyeberangan di Selat Sunda. Ratusan truk bertumpuk di luar pelabuhan, memberikan tantangan logistik tambahan bagi para pelaku bisnis yang bergantung pada jalur penyeberangan ini.
Kejadian ini juga berdampak pada operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Persero. Sampai Selasa sore, mereka hanya mampu mengoperasikan tiga dermaga, jauh di bawah kapasitas normal. Kondisi ini tidak dapat dipungkiri berdampak langsung pada jadwal keberangkatan kapal dan tentunya memperpanjang waktu tunggu bagi para penumpang dan pengangkutan barang.
Menurut Stasiun Meteorologi Maritim Pelabuhan Merak, gelombang laut tercatat tinggi mencapai 1,5 hingga 2,5 meter pada pagi hari, dengan kondisi terburuk mencapai 3 meter. Tingginya gelombang membuat kapal-kapal sulit untuk berlabuh dengan aman dan melanjutkan perjalanan, memaksa penundaan yang mengganggu arus lalu lintas laut di daerah tersebut.
Mengenai langkah-langkah antisipatif, otoritas terkait terus memantau kondisi cuaca dan bekerjasama dengan pihak pelayaran untuk memastikan keselamatan semua pihak. "Keamanan adalah prioritas utama kami. Kami tidak akan mengambil risiko dengan mengoperasikan kapal dalam kondisi gelombang yang tidak aman," ujar seorang pejabat dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dalam situasi cuaca ekstrem seperti ini, penting bagi semua pihak untuk bersabar dan saling mendukung demi keselamatan dan kelancaran transportasi. Sopir truk dan pelaku bisnis lainnya diharapkan dapat mengatur kembali jadwal pengiriman mereka untuk mengurangi penumpukan di pelabuhan.
Secara keseluruhan, fenomena cuaca buruk ini memberikan tantangan tersendiri bagi penyeberangan di Pelabuhan Merak. Diharapkan cuaca segera membaik agar jalur penyeberangan antara Merak dan Bakauheni dapat berjalan normal kembali. Sementara itu, otoritas maritim dan pihak terkait akan terus memantau situasi dan menyediakan informasi terkini bagi semua pihak yang terdampak.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang dapat muncul sewaktu-waktu, terutama di jalur perdagangan penting seperti Selat Sunda. Dalam konteks ini, kerjasama dan koordinasi yang baik antara otoritas dan pengguna layanan menjadi kunci untuk menjaga alur transportasi tetap terjaga meski di tengah tantangan yang signifikan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pilihan iPhone Terbaru dan Lawas Sesuai Budget 2025
- 04 September 2025
2.
Diskon iPhone 16 Terbaru Menarik Sebelum iPhone 17
- 04 September 2025
3.
Ramalan Shio 4 September 2025, Keberuntungan dan Tantangan
- 04 September 2025
4.
Tesla Perkenalkan Varian Baru Model 3 dan Y
- 04 September 2025
5.
Hyundai Ioniq 5 Bekas Anjlok Terimbas Mobil Listrik China
- 04 September 2025