Pembatasan Gadget dan Internet: Upaya Mengawal Generasi Emas Menuju Indonesia 2045
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Pada era digital yang semakin berkembang pesat ini, tantangan baru muncul terkait bagaimana mengawal generasi emas Indonesia menuju 2045 yang lebih baik dan produktif. Data dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah anak yang berkonflik dengan hukum. Per Agustus 2023, terdapat 2.000 anak yang tersangkut masalah hukum, dan lembaga pembinaan khusus anak menampung 1.190 tahanan. Angka ini cukup membingungkan, mencerminkan masalah serius yang harus segera diatasi.
Mengapa hal ini terjadi? Banyak yang mengaitkannya dengan penggunaan gadget dan internet yang tidak terkontrol di kalangan anak dan remaja. Menurut Kominfo, sekitar 30 juta anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna aktif gadget dan internet. Penelitian Jannah pada 2020 menunjukkan minat tinggi di kalangan remaja terhadap media sosial, dengan sekitar 130 juta remaja menggunakan platform ini.
Penggunaan gadget yang tanpa batas membuat banyak anak dan remaja terjebak dalam perbuatan kriminal. Menurut data KPAI, beberapa di antaranya adalah pornografi dan kejahatan dunia maya, yang mencapai 389 kasus pada 2023. Fenomena ini disebut-sebut oleh para ahli sebagai akibat dari minimnya pengawasan terhadap konten yang diakses anak-anak dan remaja.
Dalam konteks ini, ada pernyataan menarik dari seorang ahli pendidikan, Dr. Iqbal, yang mengatakan, "Penggunaan gadget yang tidak terbatas dapat merusak moral dan kesehatan mental anak-anak kita. Ini adalah masalah serius yang harus dihadapi secara kolektif oleh masyarakat dan pemerintah." Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Friis (2016) yang menunjukkan bahwa perubahan kecenderungan berpikir akibat perkembangan gadget bisa membawa dampak negatif.
Beberapa negara telah mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Misalnya, pemerintah Prancis melarang penggunaan gadget di sekolah dasar dan menengah. Belanda melarang penggunaan gadget dan internet di luar kebutuhan pendidikan. Italia dan Singapura juga telah memperketat aturan penggunaan gadget dengan batasan usia dan waktu penggunaan.
Indonesia, dengan bonus demografi yang sangat potensial, perlu segera mengambil langkah serupa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2045, 70% penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif (15-64 tahun). Untuk memanfaatkan peluang ini, peningkatan kualitas penduduk melalui pembatasan penggunaan gadget dan internet adalah hal yang krusial.
Langkah pertama yang dapat diambil adalah dimulai dari rumah. Orang tua harus memimpin dengan memberikan contoh, mengatur penggunaan gadget dan internet secara bijak, dan memeriksa gadget anak-anak secara rutin. "Orang tua harus menjadi penjaga pertama anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi," kata Dr. Iqbal. Selain itu, sekolah juga harus menetapkan aturan tegas, seperti menyediakan teknologi untuk belajar dan membatasi ketergantungan pada gadget pribadi.
Sekolah harus memperbanyak kegiatan yang tidak melibatkan pemanfaatan gadget, seperti aktivitas luar ruangan dan diskusi langsung yang meningkatkan interaksi sosial. Ini akan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan mendorong kreativitas.
Langkah pemerintah sangat penting dalam membangun sistem pemantauan dan pembatasan akses konten tertentu yang berkaitan dengan gadget dan internet. Kerja sama dengan penyedia layanan internet untuk mengontrol akses ke konten terlarang juga perlu dilakukan.
Mengimplementasikan kebijakan dan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk anak-anak akan mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas. Sehingga, pada tahun 2045 nanti, anak-anak dan remaja Indonesia siap menghadapi tantangan global dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Pemerintah, sekolah, dan orang tua harus bekerja sama dalam upaya ini.
Mengingat potensi rendah jika dibiarkan, strategi yang terencana dan kolaboratif sangat penting untuk diterapkan. Seperti yang dinyatakan oleh banyak pakar, "Pembatasan gadget dan internet bukanlah kemunduran, tetapi pijakan maju guna memastikan kita memiliki generasi yang produktif dan kompeten di masa mendatang."
Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, keluarga, sekolah, dan masyarakat, adalah kunci untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan generasi emas Indonesia menuju 2045.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Fashion Musim Panas 2025: Tren Nyaman, Cerah, dan Ramah Lingkungan
- Senin, 08 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Manfaat Bermain Biliar untuk Tubuh dan Pikiran
- 08 September 2025
2.
Pilates: Olahraga Inspiratif untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
- 08 September 2025
3.
Cara Praktis Klaim Dana Kaget Gratis September 2025
- 08 September 2025
4.
Panduan Lengkap Transfer OVO ke DANA Tahun 2025
- 08 September 2025
5.
Cicilan Mudah Realme C75 Lewat Kredivo Tahun 2025
- 08 September 2025