Selasa, 09 September 2025

Energi Hijau Jadi Kunci Masa Depan Indonesia Bersih

Energi Hijau Jadi Kunci Masa Depan Indonesia Bersih
Energi Hijau Jadi Kunci Masa Depan Indonesia Bersih

JAKARTA - Di tengah kebutuhan energi yang semakin meningkat, Indonesia masih bergantung pada batu bara dan minyak bumi yang berdampak pada lingkungan. Padahal, negara ini memiliki potensi energi hijau melimpah, mulai dari sinar matahari, angin, hingga panas bumi. Peralihan ke energi terbarukan bukan hanya soal inovasi, tetapi juga strategi menjaga kelestarian sumber daya alam dan menurunkan emisi karbon.

Energi hijau adalah sumber energi terbarukan dan bersih, yang dapat diperoleh dari alam tanpa mencemari lingkungan. Pemerintah menargetkan 23% energi nasional berasal dari energi terbarukan pada 2025. Namun, hingga 2023, kontribusi energi hijau baru mencapai 11–12%.

Salah satu implementasi nyata energi bersih adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta. PLTS ini menjadi yang pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas 145 MW AC atau 192 MWp di atas area 130 hektare. Energi yang dihasilkan mampu memasok listrik untuk 50.000 rumah dan mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton per tahun.

Baca Juga

Harga Minyak Dunia Tertekan Produksi OPEC Meningkat

Rencana Pemerintah untuk Energi Terbarukan

Pemerintah menyiapkan rencana ambisius untuk meningkatkan kapasitas energi bersih dalam 10 tahun mendatang. Total 71 gigawatt kapasitas baru akan dibangun, dengan 70% berasal dari energi terbarukan seperti surya, air, dan panas bumi. Rencana ini juga mencakup pembangunan pembangkit tenaga angin dan penghapusan semua pembangkit berbahan bakar fosil dalam 15 tahun guna mempercepat target net-zero emission.

Namun, Indonesia menghadapi beberapa tantangan serius:

Biaya tinggi pembangunan proyek energi terbarukan.

Regulasi belum jelas, termasuk ketentuan harga jual listrik dari energi hijau.

Subsidi batu bara yang masih diberikan secara langsung maupun tidak langsung, membuat energi bersih kurang menarik bagi investor.

Meski begitu, perkembangan energi terbarukan tetap terlihat nyata. Selain PLTS terapung Cirata, studi untuk mengembangkan proyek serupa di waduk lain sedang berlangsung. Infrastruktur juga tengah dibangun untuk menghubungkan pembangkit baru ke jaringan listrik nasional, serta mendorong kerja sama internasional yang mendukung target net-zero emission.

Dukungan Masyarakat dan Investasi Jadi Kunci

Keberhasilan energi hijau di Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan dukungan luas dari masyarakat dan sektor swasta. Kebijakan jelas, investasi nyata, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor penting untuk mempercepat transisi energi. Dengan dukungan semua pihak, target energi bersih dan net-zero emission di Indonesia bukan sekadar impian, tetapi dapat menjadi kenyataan.

Implementasi energi hijau seperti PLTS terapung Cirata membuktikan bahwa Indonesia mampu memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan energi bersih. Upaya pengembangan energi terbarukan yang konsisten akan mengurangi ketergantungan pada fosil, menekan emisi karbon, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Batu Bara Jadi Motor Utama Ekspor Sumatera Selatan 2025

Batu Bara Jadi Motor Utama Ekspor Sumatera Selatan 2025

Dana Panas Bumi Dimanfaatkan Bangun Jembatan Strategis Lampung

Dana Panas Bumi Dimanfaatkan Bangun Jembatan Strategis Lampung

Update Harga BBM Pertamina September 2025 di Berbagai Wilayah

Update Harga BBM Pertamina September 2025 di Berbagai Wilayah

Shell Super Kembali Tersedia di SPBU Indonesia September 2025

Shell Super Kembali Tersedia di SPBU Indonesia September 2025

Harga BBM Berbeda, Pertamina Turun Shell Naik September 2025

Harga BBM Berbeda, Pertamina Turun Shell Naik September 2025