Rabu, 15 Oktober 2025

Program Literasi Bisnis Dukung Pelaku Ekonomi Kreatif Tumbuh Profesional

Program Literasi Bisnis Dukung Pelaku Ekonomi Kreatif Tumbuh Profesional
Program Literasi Bisnis Dukung Pelaku Ekonomi Kreatif Tumbuh Profesional

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendorong program Literasi Bisnis sebagai sarana memperkuat kapasitas pelaku ekonomi kreatif. Program ini diharapkan mampu membantu pelaku ekraf beradaptasi dengan dinamika pasar dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky menegaskan, kegiatan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan daya saing sektor ekraf di tengah transformasi ekonomi global. “Melalui program ini, kami berharap lahir lebih banyak wirausaha kreatif yang mandiri, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi perekonomian daerah,” ujarnya.

Literasi Bisnis di Kota Malang

Baca Juga

BPS dan ESDM Perkuat Data Subsidi Energi Agar Tepat Sasaran

Kementerian Ekraf melalui Direktorat Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi menyelenggarakan Literasi Bisnis di Kota Malang pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Kegiatan ini menghadirkan kolaborasi lintas lembaga sebagai wujud nyata sinergi pemerintah pusat dan daerah.

Direktur Anggara Hayun menekankan, sektor ekraf di Malang memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi daerah. Namun, pelaku ekraf masih menghadapi kendala berupa pencatatan dan pelaporan keuangan yang belum optimal.

Literasi bisnis ini menjadi langkah awal agar pelaku ekraf siap scale-up dan membaca peluang pasar. Selain itu, kegiatan ini mengajarkan pengelolaan keuangan bisnis yang sehat agar layak menerima pendanaan dari lembaga resmi.

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas pelaku ekraf dalam mengelola bisnis secara profesional, mengakses pendanaan, dan memitigasi risiko keuangan,” kata Anggara. Literasi bisnis menjadi fondasi agar pelaku kreatif dapat naik kelas dan berdaya saing tinggi.

Tantangan dan Perlindungan Pelaku Ekraf

Anggota Komisi XI DPR RI Hasanuddin Wahid menyoroti tantangan pelaku ekraf, seperti rendahnya pemanfaatan teknologi dan minimnya pengetahuan keuangan. “Pola pikir kewirausahaan yang belum tajam dan ekosistem pelaku ekraf yang belum terhubung secara optimal turut menjadi kendala,” ujarnya.

Kepala OJK Kota Malang Farid Faletehan mengingatkan peserta untuk berhati-hati terhadap kejahatan digital, termasuk investasi atau pinjaman ilegal. OJK berkomitmen melindungi konsumen, dan edukasi seperti ini menjadi kunci agar pelaku ekraf terhindar dari jeratan pinjaman online yang bisa menghambat usaha.

Farid menambahkan, di Indonesia masih terdapat gap sebesar 14 persen antara tingkat inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Ia menekankan pentingnya memahami legalitas dan risiko sebelum memanfaatkan pembiayaan atau pinjaman.

Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekraf Dispora Kota Malang, Laode Kulaita B, menilai program ini sangat relevan untuk kebutuhan pelaku kreatif lokal. “Literasi bisnis adalah fondasi. Kami berharap pelaku ekraf di Malang tidak hanya unggul dalam kreasi produk, tetapi juga cerdas dalam manajemen usaha dan keuangan,” ujarnya.

Implementasi dan Dampak Program

Ketua Tim Sistem Informasi Investasi Ekraf Nasional (Sikarafnas) Kementerian Ekraf, Dini Andriani, menyebut kegiatan ini diikuti oleh 70 pelaku usaha ekraf dari berbagai subsektor. Program fokus pada pencatatan keuangan, mitigasi risiko, dan kesiapan akses pembiayaan formal.

“Kegiatan Literasi Bisnis di Malang Raya ini merupakan upaya berkelanjutan Kementerian Ekraf untuk memperkuat kapasitas sekitar 70 pegiat usaha ekraf lokal,” jelas Dini. Ia menambahkan, program ini diharapkan mempersiapkan pelaku ekraf agar benar-benar siap naik kelas.

Dengan kemampuan pencatatan keuangan yang baik, pelaku ekraf dapat mengelola modal secara profesional dan menarik pendanaan resmi. Kemampuan mitigasi risiko finansial juga menjadi kunci agar usaha tetap bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar.

Program literasi ini mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang lebih terhubung dan kolaboratif. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan lembaga keuangan diharapkan memperkuat fondasi ekonomi kreatif secara nasional.

Peningkatan kapasitas pelaku ekraf juga sejalan dengan strategi pemerintah untuk memperkuat kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan daerah. Dengan pelaku kreatif yang teredukasi, inovasi dan peluang bisnis dapat lebih maksimal dimanfaatkan.

Selain manfaat ekonomi, program ini juga menekankan pentingnya perlindungan hukum dan keamanan finansial. Edukasi mengenai legalitas dan risiko pinjaman digital membantu pelaku ekraf menjaga keberlanjutan usaha.

Dalam jangka panjang, Literasi Bisnis diharapkan menciptakan wirausaha kreatif yang lebih mandiri, inovatif, dan siap bersaing secara global. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah membangun ekosistem ekraf yang kokoh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Kolaborasi lintas sektor yang diterapkan di Malang bisa menjadi model bagi daerah lain dalam memperkuat ekonomi kreatif lokal. Dengan pendekatan ini, potensi ekonomi kreatif di Indonesia dapat digerakkan secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Peningkatan kapasitas pelaku ekraf tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian daerah. Kemampuan membaca peluang dan pengelolaan keuangan yang baik akan mendorong pertumbuhan usaha yang sehat.

Kerja sama pemerintah, lembaga keuangan, dan OJK memastikan pelaku ekraf memiliki akses yang aman dan legal terhadap pembiayaan. Hal ini juga mengurangi risiko praktik pinjaman ilegal yang bisa merugikan usaha dan menghambat perkembangan ekonomi kreatif.

Dengan fondasi literasi bisnis yang kuat, pelaku ekraf siap menghadapi tantangan global. Transformasi ekonomi kreatif dapat lebih cepat, tepat sasaran, dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.

Program Literasi Bisnis menjadi tonggak penting bagi penguatan kapasitas pelaku ekraf Indonesia. Melalui pencatatan keuangan yang baik, mitigasi risiko, dan akses pembiayaan formal, pelaku kreatif dapat naik kelas dan berdaya saing.

Kolaborasi lintas sektor dan edukasi finansial juga memastikan perlindungan hukum dan keamanan bisnis. Dengan program ini, ekonomi kreatif di Indonesia diharapkan mampu berkembang berkelanjutan hingga tingkat nasional dan global.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

AHY Tegaskan Penguatan SDM Kunci Capai Indonesia Emas 2045

AHY Tegaskan Penguatan SDM Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Longsor Tambang Grasberg Berpotensi Ganggu Pasokan Emas Antam Nasional

Longsor Tambang Grasberg Berpotensi Ganggu Pasokan Emas Antam Nasional

Etanol Campur BBM Bisa Ulang Sukses Biodiesel dan Kurangi Impor

Etanol Campur BBM Bisa Ulang Sukses Biodiesel dan Kurangi Impor

Kemenhub Pangkas Biaya Tambahan Pesawat Demi Mudahkan Libur Nataru

Kemenhub Pangkas Biaya Tambahan Pesawat Demi Mudahkan Libur Nataru

Antam Pertimbangkan Domestic Market Obligation Emas Demi Tekan Impor

Antam Pertimbangkan Domestic Market Obligation Emas Demi Tekan Impor