Kamis, 16 Oktober 2025

Harga Bitcoin dan Kripto Melemah, Investor Tunggu Arah Baru Pasar Global

Harga Bitcoin dan Kripto Melemah, Investor Tunggu Arah Baru Pasar Global
Harga Bitcoin dan Kripto Melemah, Investor Tunggu Arah Baru Pasar Global

JAKARTA - Pasar aset kripto kembali menunjukkan tekanan pada perdagangan Kamis, 16 Oktober 2025. Mayoritas mata uang digital utama, termasuk Bitcoin, Ethereum, hingga Solana, bergerak di zona merah sejak awal sesi pagi, menandai fase konsolidasi setelah gejolak besar yang mengguncang pasar akhir pekan lalu.

Berdasarkan data per pukul 07.31 WIB, Bitcoin turun 1,8% dalam 24 jam terakhir ke level US$110.794. Di sisi lain, Ethereum melemah 2,8% ke US$3.991,39, sementara Binance Coin terkoreksi 2,9%, XRP turun 3,4%, dan Solana tertekan hingga 4,1%.

Pasar Kripto Masuki Fase Konsolidasi Setelah Gejolak

Baca Juga

Livin Fest 2025 Resmi Dibuka, Bank Mandiri Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri

Analis Tokocrypto Fyqieh Fachur menilai, dalam jangka pendek, pasar kripto kemungkinan akan memasuki fase konsolidasi atau sideways selama beberapa minggu ke depan. Kondisi ini terjadi karena pelaku pasar masih mencerna dampak dari gejolak besar dan likuidasi massal yang sempat mengguncang harga kripto global.

Menurut Fyqieh, pelemahan saat ini merupakan bagian dari proses penyesuaian alami pasar. Setelah lonjakan leverage yang tinggi di periode sebelumnya, penurunan tajam justru berfungsi sebagai “reset” untuk mengembalikan keseimbangan harga dan memulihkan struktur pasar yang lebih sehat.

“Crash besar yang terjadi justru menjadi proses pembersihan posisi leverage berlebihan dan membawa pasar ke level harga yang lebih stabil,” jelasnya.

Bitcoin Bertahan di Level Psikologis Penting

Setelah sempat jatuh dari sekitar US$125.000 ke US$102.000, Bitcoin kini berhasil bertahan di atas level psikologis US$100.000. Pergerakan harga mulai menunjukkan kestabilan di kisaran US$108.000 hingga US$115.000, menandakan munculnya zona support yang kuat.

Fyqieh menjelaskan bahwa dari sisi teknikal, pola golden cross mulai terlihat pada grafik pergerakan Bitcoin. Pola ini dikenal sebagai sinyal potensi tren naik baru, asalkan harga mampu menembus area resistance di sekitar US$110.000.

“Selama zona US$108.000 - US$110.000 masih terjaga, struktur bull market Bitcoin tetap dianggap utuh,” ujarnya. Ia menambahkan, banyak investor kini tengah menunggu konfirmasi arah pergerakan berikutnya sebelum melakukan akumulasi baru.

Sinyal Akumulasi oleh Whale dan Institusi

Dari data on-chain, terlihat bahwa sejumlah investor besar atau whale dan institusi mulai melakukan akumulasi Bitcoin di rentang harga US$105.000 hingga US$110.000. Aktivitas ini menunjukkan keyakinan jangka panjang terhadap potensi pemulihan pasar.

Fyqieh menilai bahwa fase koreksi besar seperti ini sering dimanfaatkan oleh investor berpengalaman untuk menambah portofolio mereka. Mereka percaya bahwa tekanan jangka pendek tidak akan mengubah arah tren jangka panjang yang masih positif.

“Dengan prospek penurunan suku bunga AS dan meredanya tensi perang dagang, pasar kripto kemungkinan mulai pulih secara bertahap pada akhir 2025,” kata Fyqieh. Ia memperkirakan pemulihan akan berlanjut ke kuartal I dan II tahun 2026, membuka peluang untuk kenaikan yang lebih stabil dan berkelanjutan dibandingkan reli sebelumnya.

Ketahanan Bitcoin Jadi Sinyal Kekuatan Pasar

Meskipun performa Bitcoin di Oktober ini belum sekuat tahun-tahun sebelumnya, sejumlah analis global menilai harga saat ini mencerminkan kekuatan fundamental pasar kripto.

Chief Investment Officer Lekker Capital, Quinn Thompson, bahkan memperkirakan momentum besar akan segera terjadi, menyerupai lonjakan harga yang pernah terlihat pada November 2024 dan Oktober 2023.

“Waktunya Bitcoin akan segera tiba,” ujar Thompson dengan optimisme. Ia menilai volatilitas yang terjadi saat ini justru menjadi tanda awal perubahan tren menuju fase bullish berikutnya.

Permintaan Struktural Masih Kuat

Analis riset 21Shares, Matt Mena, juga melihat sinyal serupa. Ia menilai bahwa ketahanan Bitcoin di tengah ketidakpastian global menunjukkan adanya permintaan struktural yang tetap kuat.

Menurut Mena, arus masuk dana ke produk ETF Bitcoin dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dari Amerika Serikat menjadi faktor utama penopang permintaan tersebut.

“Dengan posisi leverage yang sudah terkoreksi dan pelonggaran moneter yang semakin dekat, Bitcoin berpotensi menembus US$150.000 sebelum akhir tahun,” kata Mena.

Ia menilai momentum besar akan datang ketika pasar global mulai menyesuaikan diri dengan kebijakan suku bunga baru yang lebih akomodatif.

Kebijakan The Fed Masih Jadi Faktor Kunci

Arah pasar kripto dalam beberapa bulan ke depan diyakini sangat bergantung pada kebijakan Federal Reserve (The Fed). Laporan Beige Book terbaru yang dirilis pada Rabu mencatat adanya tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS, yang memperkuat ekspektasi akan adanya penurunan suku bunga pada dua rapat kebijakan tersisa tahun ini.

Ketua The Fed Jerome Powell memang belum memberikan sinyal pasti terkait besaran penurunan suku bunga. Namun, pengakuannya terhadap kondisi pasar tenaga kerja yang mulai melemah menjadi indikasi bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter masih terbuka.

Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga, aset berisiko seperti kripto kemungkinan akan mendapat dorongan positif dari peningkatan likuiditas pasar.

Prospek Kripto Menjelang Akhir Tahun

Dengan berbagai faktor yang sedang berlangsung, pasar kripto kini berada dalam fase penantian arah baru. Para investor memilih untuk berhati-hati sembari memantau perkembangan ekonomi global, terutama dari sisi kebijakan moneter AS dan stabilitas geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Menurut Fyqieh, akhir 2025 bisa menjadi titik balik bagi pasar kripto jika sentimen global mulai membaik. Ia memperkirakan bahwa arus modal akan kembali mengalir ke aset digital, terutama Bitcoin, sebagai bentuk diversifikasi dari pasar keuangan tradisional.

Meskipun masih berfluktuasi, kepercayaan terhadap potensi jangka panjang industri kripto tidak surut. Banyak pelaku pasar memandang koreksi saat ini sebagai peluang akumulasi sebelum fase kenaikan berikutnya dimulai.

Peluang Rebound di Tengah Ketidakpastian

Tren penurunan yang terjadi saat ini tidak serta-merta menandakan berakhirnya minat terhadap aset digital. Sebaliknya, situasi ini dapat menjadi momentum pengujian kekuatan fundamental pasar dan kesiapan investor menghadapi perubahan siklus ekonomi global.

Fyqieh menegaskan bahwa pergerakan Bitcoin yang tetap bertahan di atas US$100.000 menunjukkan kepercayaan pasar masih terjaga. “Level psikologis ini menjadi batas penting yang menjaga optimisme investor,” tuturnya.

Dengan berbagai faktor pendukung seperti ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, stabilisasi geopolitik, dan peningkatan partisipasi institusi, banyak pihak meyakini fase pemulihan pasar kripto hanya tinggal menunggu waktu.

Pasar Siap Bangkit, Investor Diminta Waspada

Secara keseluruhan, tekanan harga yang terjadi pada pertengahan Oktober ini merupakan bagian dari siklus alami pasar kripto. Fase koreksi menjadi kesempatan bagi investor untuk menilai kembali strategi dan menyiapkan diri menghadapi potensi rebound menjelang akhir tahun.

Meski volatilitas masih tinggi, fundamental pasar kripto tetap menunjukkan arah positif. Kombinasi faktor global seperti kebijakan suku bunga The Fed, akumulasi institusional, dan prospek pelonggaran ekonomi membuka ruang bagi pergerakan harga yang lebih stabil di masa mendatang.

Seperti disampaikan oleh Quinn Thompson, “Waktunya Bitcoin akan segera tiba.” Kini, para pelaku pasar hanya tinggal menunggu kapan momentum besar berikutnya benar-benar dimulai.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BUMN Bidik Talenta Global, Pandu Patria Tegaskan Prioritas Tetap untuk Anak Bangsa

BUMN Bidik Talenta Global, Pandu Patria Tegaskan Prioritas Tetap untuk Anak Bangsa

Harga Buyback Emas di Pegadaian Naik, Antam Masih Jadi Pilihan Utama Kolektor

Harga Buyback Emas di Pegadaian Naik, Antam Masih Jadi Pilihan Utama Kolektor

Saham WIFI Melesat Usai Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Transaksi Capai Rp3,59 Triliun

Saham WIFI Melesat Usai Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Transaksi Capai Rp3,59 Triliun

Harga Emas Antam di Pegadaian Pecah Rekor Baru, Investor Kian Agresif di Tengah Ketidakpastian Global

Harga Emas Antam di Pegadaian Pecah Rekor Baru, Investor Kian Agresif di Tengah Ketidakpastian Global

Harga Emas Antam Hari ini, 16 Oktober 2025, Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Emas Antam Hari ini, 16 Oktober 2025, Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah