Universitas Ciputra Jakarta Siap Membuka Kampus Futuristik Berbasis AI dan Entrepreneurship

Universitas Ciputra Jakarta Siap Membuka Kampus Futuristik Berbasis AI dan Entrepreneurship

JAKARTA - Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) menandai tonggak penting dengan seremoni topping off pada Oktober 2025. Acara ini bukan sekadar perayaan konstruksi, tetapi simbol transformasi kampus menjadi pusat pendidikan modern yang menggabungkan entrepreneurship, teknologi, dan pengalaman nyata dunia usaha.

Pembangunan UCJ berlangsung di Ciputra Internasional Superblok dengan luas lahan 10.000 meter persegi dan total bangunan mencapai 63.207 m². Targetnya, kampus ini siap menampung hingga 10.000 mahasiswa pada tahun ajaran pertama 2026.

Denny Bernardus, Director Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan, menekankan bahwa momentum topping off mencerminkan keyakinan bahwa generasi muda Indonesia harus dibekali fondasi entrepreneurship dan teknologi yang kuat. Ia menambahkan, integrasi teknologi generative AI di kurikulum menjadi keunggulan utama UCJ dibandingkan kampus lain.

Baca Juga

5 Rekomendasi Sunscreen Niacinamide Terbaik untuk Anti-Aging dan Kulit Cerah

Fasilitas Modern dan Infrastruktur Canggih

Fase pertama pembangunan UCJ mencakup 37.450 m², dengan ±65 kelas dan laboratorium, 2 Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta 1 auditorium untuk 500 orang. Kampus juga dilengkapi 1 basement dan 3 lantai podium parkir dengan kapasitas hingga 320 mobil, menunjang kenyamanan mahasiswa dan staf.

Berbagai fasilitas inovatif dihadirkan, antara lain Business Simulation Room dengan sistem Markstrat, Smart Classroom berbasis AI, serta IFP untuk pembelajaran hybrid. Selain itu, Photo & Video Lab dengan LIMBO Green Screen dan Makerspace dengan printer 3D memungkinkan mahasiswa mengasah keterampilan praktis dan kreatif.

Desain arsitektur UCJ digarap oleh Yori Antar dari Han Awal & Partners bersama Reginald selaku kepala arsitek. Proyek ini juga melibatkan alumni UC, Ralf Vivaldo (angkatan 2020), sehingga nuansa alumni dan kontinuitas visi Ciputra turut hadir dalam rancangan kampus.

Beasiswa Multiple Intelligence untuk Talenta Beragam

Seiring seremoni topping off, UCJ meluncurkan Program Beasiswa Multiple Intelligence. Beasiswa ini menghargai delapan bentuk kecerdasan manusia menurut teori Howard Gardner, termasuk Visual–Spatial, Linguistic–Verbal, Logical–Mathematical, Bodily–Kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalistic.

“Beasiswa ini memberikan kesempatan bagi siswa dengan talenta unik, bukan hanya akademik atau olahraga populer, untuk diakui dan dikembangkan,” ujar Denny. Peserta diajak menampilkan bakat mereka dan menjelaskan kontribusi potensial bagi kampus serta program studi yang dipilih.

Penilaian dilakukan oleh panel independen berdasarkan kontribusi, orisinalitas, dan nilai kemanfaatan talenta peserta. Dukungan beasiswa dapat berupa pembebasan biaya kuliah sebagian atau penuh, pendampingan akademik, dan kesempatan mentoring bersama dosen serta praktisi industri.

Kurikulum Berbasis AI dan Entrepreneurship

UCJ menegaskan posisinya sebagai kampus masa depan yang menggabungkan entrepreneurship dan teknologi Generative AI. Kurikulum dirancang untuk mencetak lulusan yang entrepreneurial-minded, tech-literate, dan mampu mengintegrasikan AI dalam bisnis, desain, maupun inovasi sosial.

Mahasiswa juga akan mendapat pengalaman riil melalui proyek-proyek kolaboratif dengan dunia industri. Dengan pendekatan ini, UCJ berusaha menyiapkan generasi muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan teknologi untuk inovasi.

UCJ Sebagai Pusat Pendidikan Modern

Dengan topping off yang telah dilakukan pada Oktober 2025, UCJ semakin dekat untuk membuka pintunya bagi mahasiswa baru pada 2026. Integrasi teknologi, entrepreneurship, dan program beasiswa inovatif menjadikan UCJ sebagai kampus futuristik yang unik di Indonesia.

Kampus ini membuktikan bahwa pendidikan modern bisa memadukan pengalaman praktis, fasilitas canggih, dan penghargaan terhadap beragam kecerdasan. UCJ siap menjadi tempat lahirnya talenta muda yang kreatif, inovatif, dan adaptif di era transformasi digital dan AI.