DKFT Catat Laba Bersih Melonjak 52 Persen Sepanjang Januari–September 2025
- Rabu, 15 Oktober 2025

JAKARTA - PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) mencatat kinerja keuangan yang sangat positif sepanjang Januari–September 2025. Lonjakan pendapatan dan laba bersih perseroan sejalan dengan peningkatan produksi dan volume penjualan bijih nikel yang kuat.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, DKFT membukukan pendapatan sebesar Rp1,24 triliun. Angka ini tumbuh 29,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp960,89 miliar.
Laba Bersih dan Profitabilitas Menguat
Baca Juga5 Kode Penting yang Wajib Diketahui di Balik Tombol Meteran Listrik Prabayar
DKFT mencatat beban pokok penjualan sebesar Rp618,76 miliar, beban penjualan Rp24,33 miliar, dan beban umum serta administrasi Rp127,91 miliar. Sementara itu, beban pajak perseroan tercatat Rp101,9 miliar, sehingga laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp442,37 miliar.
Laba bersih tersebut melonjak 52,79% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp289,52 miliar. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih optimal.
DKFT juga mencatat EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) sebesar Rp638,09 miliar. Pertumbuhan EBITDA mencapai 197,94% YoY, menandakan profitabilitas inti perseroan yang sangat kuat.
Produksi dan Penjualan Bijih Nikel
Manajemen DKFT menjelaskan, produksi bijih nikel perseroan pada kuartal III/2025 mencapai 2,07 juta ton. Volume penjualan bijih nikel tercatat 2,29 juta ton, sejalan dengan tingginya permintaan pasar global.
"Kinerja keuangan dan operasional yang kuat membuat perseroan melanjutkan pertumbuhan bisnis yang solid," ujar manajemen DKFT. Perseroan menegaskan bahwa permintaan pasar yang stabil menjadi pendorong utama pencapaian ini.
Kenaikan produksi dan penjualan turut mendukung efisiensi biaya operasional. Hal ini sekaligus meningkatkan margin keuntungan yang memacu pertumbuhan laba bersih.
Strategi Manajemen dan Komitmen Pertumbuhan
Direktur DKFT, Feni Silviani Budiman, menyampaikan bahwa hasil positif ini merupakan implementasi strategi perseroan. Strategi tersebut menitikberatkan pada respons cepat terhadap dinamika pasar bijih nikel.
"Perseroan berkomitmen untuk mempertahankan momentum ini dan terus fokus pada penciptaan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan," kata Feni. Strategi manajemen menekankan efisiensi operasional dan penguatan struktur biaya sebagai kunci profitabilitas.
Selain itu, DKFT memprioritaskan pemanfaatan kapasitas produksi secara optimal. Langkah ini bertujuan untuk menjaga volume penjualan dan memastikan pasokan bijih nikel tetap stabil menghadapi permintaan global yang tinggi.
Kesehatan Arus Kas dan Likuiditas Perseroan
Arus kas dari aktivitas operasional DKFT sepanjang Januari–September 2025 tercatat sebesar Rp677,4 miliar. Angka ini tumbuh 25% YoY, menunjukkan pondasi likuiditas perseroan yang sehat.
Likuiditas yang kuat memberikan fleksibilitas finansial bagi DKFT untuk ekspansi bisnis. Perseroan dapat memanfaatkan arus kas ini untuk mendukung pengembangan fasilitas produksi dan investasi strategis lainnya.
Kondisi keuangan yang solid sekaligus meningkatkan daya tawar DKFT di pasar global. Investor pun mendapatkan kepercayaan tambahan terhadap stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan.
Prospek Pasar dan Pertumbuhan Bisnis
Permintaan bijih nikel yang tinggi dari industri baja dan baterai menjadi faktor utama pertumbuhan DKFT. Selain itu, tren global menuju energi bersih dan kendaraan listrik turut meningkatkan kebutuhan nikel berkualitas tinggi.
Manajemen menegaskan bahwa perusahaan akan terus memantau pasar global. Dengan strategi yang tepat, DKFT siap memanfaatkan peluang pertumbuhan dan memperluas pangsa pasar di tengah persaingan industri.
Peningkatan kapasitas produksi dan fokus pada efisiensi operasional menjadi prioritas. Hal ini memastikan perusahaan tetap kompetitif dan mempertahankan margin keuntungan yang optimal.
PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang Januari–September 2025. Pendapatan naik 29,58% menjadi Rp1,24 triliun, sementara laba bersih melonjak 52,79% menjadi Rp442,37 miliar.
Produksi bijih nikel sebanyak 2,07 juta ton dan penjualan 2,29 juta ton menjadi pendorong utama pencapaian ini. Dengan arus kas operasional yang sehat dan strategi manajemen yang terukur, DKFT siap menjaga momentum pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Strategi Pemerintah Dorong Ekonomi 8 Persen Lewat Program Inovatif dan UMKM
- Kamis, 16 Oktober 2025
Strategi Danantara Tangani Utang Kereta Cepat Tanpa Bebani APBN Negara
- Kamis, 16 Oktober 2025
Harga Emas Pegadaian Naik Signifikan, Investor Tertarik Koleksi Logam Mulia
- Kamis, 16 Oktober 2025
HUT ke-27 Bank Mandiri Hadirkan Promo Menarik untuk KPR, Auto, dan Travel
- Kamis, 16 Oktober 2025
Prodia Perluas Jejaring Layanan Diagnostik Internasional Menuju SEA Referral Laboratory
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Harga BatuBara Dunia Naik Tajam, China Jadi Kunci Penggerak Pasar Energi Global
- Kamis, 16 Oktober 2025
DKFT Cetak Laba Rp442 Miliar, Bukti Ketahanan Industri Nikel Nasional 2025
- Kamis, 16 Oktober 2025
Harga TBS Sawit Sulbar Naik, Dorong Optimisme Petani di Tengah Tren Biodiesel
- Kamis, 16 Oktober 2025
Prabowo Canangkan Revolusi Energi Terbarukan dari Pengolahan Sampah Nasional
- Kamis, 16 Oktober 2025