Harga Pangan Nasional Turun, Beras dan Minyak Goreng Terpengaruh Hari Ini
- Senin, 20 Oktober 2025

JAKARTA - Mayoritas komoditas pangan di Indonesia mengalami penurunan harga rata-rata nasional pada hari Senin, 20 Oktober 2025. Penurunan terjadi pada berbagai jenis beras, mulai dari SPHP hingga beras premium, berada di kisaran Rp12.480 hingga Rp15.890 per kilogram.
Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium turun 0,16% menjadi Rp15.890 per kg. Sementara itu, harga beras medium turun 1,49% menjadi Rp13.587 per kg, dan beras SPHP turun 0,41% menjadi Rp12.480 per kg.
Selain beras, harga tepung terigu juga menunjukkan tren penurunan. Tepung terigu curah turun 1,33% menjadi Rp9.583 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan turun lebih signifikan sebesar 3,67% menjadi Rp12.505 per kg.
Baca JugaStrategi Pemerintah Wujudkan Target PLTS 100 GW dalam Empat Tahun
Penurunan Harga Produk Hewani
Harga telur ayam mengalami penurunan 0,59% menjadi Rp30.297 per kg pada hari ini. Daging ayam ras juga mengikuti tren serupa dengan turun 2,17% menjadi Rp37.197 per kg.
Sumber protein hewani lainnya juga mengalami penurunan. Daging sapi murni turun 1,28% menjadi Rp133.814 per kg, daging kerbau beku impor turun tajam 15,08% menjadi Rp90.000 per kg, dan daging kerbau segar lokal turun 4,72% menjadi Rp147.500 per kg.
Penurunan ini menandakan adanya stabilisasi pasokan dan pengendalian harga di pasar nasional. Dampaknya terasa langsung bagi konsumen rumah tangga yang membeli kebutuhan pokok setiap hari.
Komoditas Minyak dan Bumbu Turun Signifikan
Harga minyak goreng juga mengalami penurunan pada hari ini. Minyak goreng kemasan turun 2,49% menjadi Rp20.373 per liter, minyak goreng curah turun 2,83% menjadi Rp17.017 per liter, dan Minyakita turun 1,98% menjadi Rp17.098 per liter.
Bumbu dapur tertentu ikut menyesuaikan harga, terutama cabai merah. Cabai merah keriting turun 8,46% menjadi Rp51.352 per kg, cabai merah besar turun 11,89% menjadi Rp43.684 per kg, dan cabai rawit merah turun 9,79% menjadi Rp38.515 per kg.
Bawang merah turun 2,16% menjadi Rp38.183 per kg, sementara bawang putih justru naik 0,61% menjadi Rp37.228 per kg. Pergerakan harga ini menunjukkan dinamika pasokan yang berbeda antar komoditas bumbu dapur.
Gula dan Garam: Tren Berbeda
Harga gula konsumsi naik tipis 0,12% menjadi Rp17.989 per kg. Sebaliknya, harga garam konsumsi turun 2,39% menjadi Rp11.272 per kg, mengikuti tren penurunan harga pangan secara keseluruhan.
Pergerakan harga ini penting untuk memantau inflasi pangan nasional. Penurunan harga beras, minyak, dan daging dapat menekan biaya hidup masyarakat di tengah fluktuasi ekonomi.
Stabilisasi harga pangan juga menjadi indikasi keberhasilan pengendalian rantai pasok. Pemerintah dan pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjaga harga tetap terjangkau.
Penurunan harga di tingkat nasional ini diharapkan berimbas positif bagi rumah tangga, terutama keluarga dengan pengeluaran tinggi untuk kebutuhan pokok. Tren ini juga memberikan sinyal bagi pelaku usaha agar menyesuaikan strategi penjualan.
Selain itu, harga yang lebih rendah membuka peluang bagi konsumen untuk membeli bahan pokok lebih banyak. Hal ini juga bisa mendorong konsumsi domestik di sektor pangan dan bumbu dapur.
Kendati ada beberapa komoditas yang naik, seperti bawang putih dan gula, tren umum tetap menunjukkan penurunan harga. Kondisi ini diharapkan berlanjut dalam beberapa minggu mendatang, mengikuti pasokan dan permintaan pasar.
Pemerintah melalui Bapanas terus memantau harga untuk memastikan stabilitas pasar. Langkah ini penting agar penurunan harga tidak mengganggu produsen atau petani yang memasok kebutuhan pokok.
Selain itu, data harga pangan nasional dapat digunakan sebagai acuan bagi kebijakan subsidi dan bantuan sosial. Dengan harga yang stabil, program pemerintah untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah akan lebih efektif.
Para konsumen juga diharapkan memanfaatkan informasi harga ini untuk merencanakan pembelian. Transparansi harga menjadi alat penting dalam menjaga keseimbangan pasar dan daya beli masyarakat.
Harga beras yang mulai turun menjadi tanda positif bagi pemulihan pasokan. Penurunan harga ini seiring dengan stabilitas distribusi dan pengelolaan stok pemerintah yang lebih baik.
Minyak goreng dan bumbu dapur yang turun signifikan juga membantu menekan inflasi komponen pangan. Hal ini menjadi kabar baik menjelang musim panen berikutnya, yang diharapkan dapat menambah pasokan lebih banyak.
Dengan tren harga pangan yang lebih stabil, pemerintah dan pelaku pasar memiliki kesempatan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Upaya pengendalian harga dan pasokan dapat menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung ekonomi domestik.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Pangan Nasional Turun, Beras dan Minyak Goreng Terpengaruh Hari Ini
- Senin, 20 Oktober 2025
Harga Minyak Dunia Turun Akibat Kelebihan Pasokan dan Ketegangan Perdagangan
- Senin, 20 Oktober 2025
Pertamina NRE Tunjukkan Strategi Inovatif Percepat Energi Bersih Nasional
- Senin, 20 Oktober 2025
Berita Lainnya
Harga Minyak Dunia Turun Akibat Kelebihan Pasokan dan Ketegangan Perdagangan
- Senin, 20 Oktober 2025
Pertamina NRE Tunjukkan Strategi Inovatif Percepat Energi Bersih Nasional
- Senin, 20 Oktober 2025
Pemerintah Hentikan Eksplorasi Geothermal di Gunung Lawu Demi Pelestarian Budaya
- Senin, 20 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Simulasi Pinjaman Easycash, Tabel Pinjaman Sampai 20 Juta
- 20 Oktober 2025
2.
Bunga Kredit Pintar 2025: Tabel, Simulasi dan Panduan Pengajuan
- 20 Oktober 2025
3.
Cara Membuat QRIS BRI, Ketentuan, Syarat serta Keuntungannya
- 20 Oktober 2025
4.
Apakah Lazada Bisa Pinjam Uang? Simak Penjelasan Ini!
- 20 Oktober 2025
5.
100 Ide Bisnis yang Bisa Mengubah Hidupmu!
- 20 Oktober 2025