6 Tanda Heat Stroke Akibat Cuaca Panas Ekstrem yang Harus Kamu Tahu
JAKARTA - Cuaca panas yang melanda Indonesia akhir-akhir ini bukan sekadar membuat gerah, tetapi juga mengancam kesehatan tubuh. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah mengalami suhu udara yang meningkat drastis hingga terasa menyengat sejak pagi hingga malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum mencapai 36,7°C di beberapa daerah. Kondisi panas ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Paparan panas berkepanjangan bukan hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga berpotensi menyebabkan heat stroke atau sengatan panas. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kehilangan kemampuan untuk mendinginkan diri, sehingga suhu tubuh melonjak ke tingkat berbahaya.
Baca JugaPenjualan iPhone 17 Resmi Dimulai, Antrean Pembeli Memanjang Hingga Minggu Depan
Mengutip Cleveland Clinic, heat stroke menyebabkan suhu tubuh naik hingga di atas 40 derajat celsius. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan membahayakan nyawa.
Kenapa Heat Stroke Bisa Terjadi di Cuaca Panas Ekstrem?
Tubuh manusia memiliki mekanisme alami untuk menjaga suhu tetap stabil, salah satunya melalui keringat. Namun, saat suhu udara terlalu tinggi dan kelembapan meningkat, mekanisme pendinginan ini tidak lagi bekerja efektif.
Akibatnya, panas tubuh menumpuk dan organ-organ vital mulai terganggu. Heat stroke dapat menyerang siapa pun, terutama mereka yang beraktivitas berat di luar ruangan tanpa perlindungan yang memadai.
Kondisi ini bisa terjadi hanya dalam waktu singkat ketika tubuh terpapar panas ekstrem secara terus-menerus. Tidak hanya pekerja lapangan, pelajar, hingga pengendara motor pun berisiko mengalami sengatan panas.
Jika kamu merasa tubuh mulai tidak nyaman, pusing, atau suhu badan meningkat cepat, jangan abaikan gejala tersebut. Kenali tanda-tanda heat stroke berikut ini agar kamu bisa segera mengambil langkah pencegahan.
1. Suhu Tubuh Meningkat Drastis
Tanda pertama yang paling mudah dikenali adalah peningkatan suhu tubuh yang signifikan. Biasanya, suhu mencapai 39 hingga 40 derajat celsius atau bahkan lebih tinggi.
Kulit akan terasa sangat panas, kering, dan terkadang tampak kemerahan. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang berjuang keras melawan panas yang berlebihan dan tidak mampu menurunkan suhunya secara alami.
2. Keringat Tidak Normal: Terlalu Banyak atau Justru Berhenti
Pada awalnya, tubuh mungkin berkeringat sangat banyak sebagai bentuk reaksi untuk mendinginkan diri. Namun, ketika heat stroke mulai terjadi, keringat bisa berhenti tiba-tiba karena sistem pendinginan tubuh gagal berfungsi.
Kondisi ini berbahaya karena menandakan tubuh sudah kehabisan cairan dan energi untuk menstabilkan suhu. Jika kamu mengalami hal ini, segera cari tempat teduh, duduk, dan minum air putih untuk membantu proses pendinginan.
3. Pusing, Lemas, dan Mulai Bingung
Saat suhu tubuh terus meningkat, aliran darah ke otak menjadi tidak optimal. Akibatnya, seseorang bisa mengalami pusing, disorientasi, hingga kesulitan berbicara dengan jelas.
Dalam beberapa kasus, penderita heat stroke juga mengalami perubahan perilaku atau menjadi linglung. Jika kamu mulai merasa sulit fokus atau berjalan tidak stabil, segera hentikan aktivitas dan cari pertolongan medis.
4. Mual, Muntah, dan Gangguan Pencernaan
Ketika suhu tubuh terlalu tinggi, sistem pencernaan ikut terdampak. Perut bisa terasa tidak nyaman, disertai mual, muntah, bahkan diare.
Tubuh sebenarnya sedang berusaha mengatur kembali suhu internal, namun gagal karena panas yang berlebihan. Jika gejala ini muncul saat cuaca terik, besar kemungkinan kamu sudah mengalami tahap awal sengatan panas.
5. Detak Jantung dan Napas Semakin Cepat
Heat stroke juga memengaruhi sistem peredaran darah dan pernapasan. Denyut jantung meningkat karena tubuh berusaha memompa darah lebih cepat untuk melepaskan panas.
Namun, upaya ini membuat jantung bekerja lebih keras dan menimbulkan napas pendek atau cepat. Bila kamu merasakan dada berdebar kencang tanpa sebab yang jelas di tengah cuaca panas, sebaiknya segera menepi dan beristirahat di tempat sejuk.
6. Kejang dan Kehilangan Kesadaran
Pada tahap parah, penderita heat stroke bisa mengalami kejang atau bahkan pingsan. Hal ini disebabkan karena suhu tubuh sudah terlalu tinggi dan sistem saraf pusat tidak mampu berfungsi dengan normal.
Kondisi seperti ini memerlukan pertolongan medis segera. Jangan biarkan korban dalam posisi berdiri atau duduk, baringkan di tempat teduh dan usahakan suhu tubuhnya menurun perlahan dengan air dingin atau kipas angin.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Heat Stroke?
Meskipun semua orang bisa terkena heat stroke, ada beberapa kelompok yang lebih rentan. Mereka adalah lansia di atas 65 tahun, ibu hamil, anak-anak, serta individu dengan penyakit jantung atau gangguan metabolisme.
Aktivitas di luar ruangan yang terlalu lama tanpa hidrasi yang cukup juga menjadi faktor risiko besar. Bahkan, orang yang sedang olahraga intens di bawah sinar matahari langsung berpotensi terkena serangan panas dalam hitungan menit.
Selain itu, dehidrasi, pakaian tebal, dan konsumsi alkohol turut mempercepat terjadinya heat stroke. Karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh dan tidak memaksakan diri di tengah suhu yang ekstrem.
Langkah Cepat Mencegah Heat Stroke
Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama untuk kondisi yang bisa datang tiba-tiba seperti heat stroke. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih setiap 30 menit saat berada di luar ruangan.
Gunakan pakaian longgar berwarna terang agar panas tidak mudah terserap tubuh. Hindari keluar rumah di jam-jam puncak panas, yaitu antara pukul 11.00 hingga 15.00, saat suhu udara mencapai titik tertinggi.
Jika harus beraktivitas di luar, semprot wajah dengan air, bawa kipas kecil, atau istirahat di tempat teduh setiap satu jam. Langkah sederhana ini membantu tubuh tetap sejuk dan menurunkan risiko sengatan panas.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Jika kamu atau orang di sekitar menunjukkan gejala heat stroke seperti suhu tinggi, pingsan, kejang, atau kebingungan, segera cari pertolongan medis. Jangan menunggu gejala reda sendiri karena heat stroke termasuk kondisi gawat darurat.
Penanganan cepat bisa mencegah kerusakan organ permanen akibat panas berlebih. Dokter biasanya akan memberikan cairan infus dan pendinginan intensif untuk menstabilkan suhu tubuh kembali ke normal.
Lindungi Diri di Tengah Cuaca Panas Ekstrem
Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia hingga akhir Oktober 2025 bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga mengancam kesehatan. Heat stroke dapat menyerang siapa saja dan bisa terjadi dalam waktu singkat jika tubuh tidak mampu menyesuaikan diri dengan suhu tinggi.
Kenali tanda-tandanya, jaga hidrasi, dan batasi aktivitas fisik berat saat cuaca sedang terik. Ingat, tubuh memiliki batas kemampuan untuk bertahan terhadap panas.
Dengan mengenali gejala lebih awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa tetap aman dan sehat di tengah cuaca ekstrem yang sedang melanda. Jangan tunggu sampai tubuh benar-benar lemah baru bertindak mulailah peduli sejak sekarang!
Rekomendasi
