Pemerintah Pertahankan Tarif Listrik PLN Triwulan IV 2025 Demi Stabilitas
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk tidak mengubah tarif listrik PT PLN (Persero) pada Triwulan IV 2025. Keputusan ini berlaku untuk periode Oktober hingga Desember 2025 dan berlaku bagi pelanggan bersubsidi maupun non-subsidi.
Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Tri Winarno, menjelaskan bahwa penetapan Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024. Sesuai beleid tersebut, penyesuaian tarif dilakukan setiap tiga bulan berdasarkan parameter ekonomi makro seperti kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).
Tri menambahkan, secara akumulasi, perubahan ekonomi makro seharusnya memicu kenaikan tarif listrik. Namun, pemerintah memilih untuk mempertahankan tarif agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Baca JugaHarga TBS Sawit Swadaya Riau Turun Rp70,86 per Kilogram Minggu Ini
Selain itu, pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan tarif. Subsidi tetap diberikan untuk pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, serta UMKM.
Komitmen Pemerintah Menjaga Daya Beli
"Pemerintah berkomitmen menghadirkan listrik yang andal, terjangkau, dan berkeadilan," ungkap Tri. Dengan tarif listrik tetap, masyarakat dan dunia usaha memperoleh kepastian dalam penggunaan energi listrik.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional. Pemerintah menilai listrik yang terjangkau dapat mendorong produktivitas masyarakat dan sektor industri.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa keterjangkauan tarif listrik sepanjang 2025 menjadi bukti nyata pemerintah melalui PLN menjaga daya beli. Perseroan juga menegaskan komitmen untuk memberikan layanan listrik yang andal kepada seluruh pelanggan.
Menurut Darmawan, tarif listrik stabil bukan sekadar angka, tetapi bagian dari strategi mendukung perekonomian nasional. PLN siap menjaga keandalan pasokan serta meningkatkan kualitas layanan agar pelanggan mendapatkan energi listrik yang optimal.
Efisiensi dan Akses Kelistrikan
Selain menjaga tarif, PLN terus melakukan langkah efisiensi biaya operasional. Upaya ini bertujuan untuk menekan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Perusahaan juga berupaya memperluas akses kelistrikan ke wilayah yang masih tertinggal. Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang menikmati listrik dengan kualitas andal dan tarif terjangkau.
Darmawan menegaskan, langkah-langkah efisiensi dan perluasan akses merupakan strategi jangka panjang PLN. Tujuannya adalah menghadirkan layanan kelistrikan yang merata, efisien, dan dapat diandalkan di seluruh Indonesia.
Daftar Tarif Listrik Non-Subsidi Triwulan IV 2025
Berikut rincian tarif listrik PLN untuk 13 golongan pelanggan non-subsidi pada Oktober–Desember 2025:
| Golongan | Daya / Tegangan | Tarif per kWh (Rp) |
|---|---|---|
| R-1/TR | 900 VA | 1.352 |
| R-1/TR | 1.300 VA | 1.444,70 |
| R-1/TR | 2.200 VA | 1.444,70 |
| R-2/TR | 3.500-5.500 VA | 1.699,53 |
| R-3/TR | 6.600 VA ke atas | 1.699,53 |
| B-2/TR | 6.600 VA-200 kVA | 1.444,70 |
| B-3/TM | >200 kVA | 1.114,74 |
| I-3/TM | >200 kVA | 1.114,74 |
| I-4/TT | 30.000 kVA ke atas | 996,74 |
| P-1/TR | 6.600 VA-200 kVA | 1.699,53 |
| P-2/TM | >200 kVA | 1.522,88 |
| P-3/TR | Penerangan jalan umum | 1.699,53 |
| L/TR, TM, TT | - | 1.644,52 |
Tarif ini menunjukkan kestabilan harga listrik meski kondisi ekonomi makro cenderung fluktuatif. Pemerintah dan PLN menilai langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan investor.
Dampak Tarif Stabil bagi Masyarakat dan Industri
Dengan tarif listrik tetap, rumah tangga tidak terbebani kenaikan biaya energi di akhir tahun. Hal ini berdampak langsung pada daya beli dan konsumsi masyarakat.
Sektor industri juga memperoleh keuntungan dari biaya energi yang stabil. Industri dapat merencanakan produksi dan investasi tanpa khawatir fluktuasi tarif listrik jangka pendek.
PLN terus memantau kebutuhan energi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan data yang akurat, perseroan dapat menyesuaikan pasokan listrik agar tidak terjadi kekurangan atau pemborosan energi.
Selain itu, keterjangkauan listrik menjadi salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tarif stabil membantu pelaku UMKM bertahan dan berkembang di tengah dinamika pasar.
Strategi Jangka Panjang PLN
PLN tidak hanya menjaga tarif, tetapi juga fokus pada efisiensi energi dan digitalisasi sistem. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya operasional sekaligus meningkatkan kualitas layanan.
Perseroan juga menekankan pengembangan infrastruktur kelistrikan di daerah tertinggal. Tujuannya adalah memastikan setiap warga Indonesia memiliki akses listrik yang andal, terjangkau, dan berkeadilan.
Langkah-langkah ini sejalan dengan visi pemerintah menyediakan energi bersih dan hemat biaya. PLN terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan pasokan listrik nasional stabil dan berkelanjutan.
Keputusan pemerintah mempertahankan tarif listrik Triwulan IV 2025 mencerminkan perhatian terhadap daya beli masyarakat. Langkah ini juga memberikan kepastian bagi pelaku industri dan UMKM untuk mengatur strategi bisnis.
PLN, dengan dukungan pemerintah, berkomitmen menjaga keandalan pasokan, meningkatkan kualitas layanan, serta memperluas akses kelistrikan di seluruh Indonesia. Tarif stabil ini menjadi kombinasi tepat antara keberlanjutan energi dan stabilitas ekonomi nasional.
Rekomendasi
