6 Dessert Tradisional Korea Utara yang Jarang Dikenal tapi Kaya Filosofi dan Rasa
- Rabu, 22 Oktober 2025

JAKARTA - Ketika mendengar kata “Korea”, banyak orang mungkin langsung membayangkan kuliner khas Seoul atau tren makanan Korea Selatan yang mendunia. Namun, di sisi lain Semenanjung Korea, terdapat negeri yang masih menyimpan kekayaan kuliner tersembunyi dan sarat makna budaya, yaitu Korea Utara.
Negara ini memang tertutup dari sorotan dunia, tetapi di balik kesederhanaannya, masyarakatnya memiliki tradisi kuliner yang unik, terutama dalam hal hidangan penutup. Dessert di Korea Utara tak sekadar makanan manis, tetapi juga bagian dari simbol perayaan, harapan, dan kebersamaan.
Sebagian besar dessert dibuat dari bahan sederhana seperti beras ketan, madu, kacang merah, serta buah-buahan musiman. Meski tampilannya sederhana, setiap kudapan memiliki nilai budaya yang dalam dan proses pembuatan yang masih dijaga secara tradisional.
Baca JugaRahasia Membuat Pineapple Upside Down Cake Lembut dengan Karamel Tropis Mengilap
Beberapa jenis dessert hanya muncul pada waktu-waktu tertentu seperti tahun baru, hari panen, atau upacara kenegaraan. Momen itu menjadikan setiap sajian terasa istimewa, penuh makna, dan menjadi pengingat tentang akar tradisi yang masih hidup di tengah modernitas.
1. Songpyeon: Simbol Rasa Syukur dari Hari Panen
Songpyeon menjadi salah satu dessert paling terkenal di Korea Utara yang identik dengan perayaan Chuseok atau hari panen. Bentuknya menyerupai bulan sabit, melambangkan keseimbangan antara alam, manusia, dan kehidupan yang terus berputar.
Kue ini dibuat dari adonan beras ketan yang diisi pasta kacang merah, kacang hijau, atau biji-bijian manis. Saat dikukus, songpyeon diletakkan di atas daun pinus agar aromanya wangi alami dan lembut.
Warga Korea Utara percaya, membuat songpyeon bersama keluarga akan membawa keberuntungan dan rezeki di masa mendatang. Tradisi ini juga menjadi simbol rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Rasa manisnya yang ringan dan teksturnya yang kenyal membuat dessert ini disukai semua kalangan, dari anak-anak hingga orang tua. Tak hanya lezat, songpyeon juga sarat makna budaya yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat.
2. Yaksik: Paduan Manis, Lengket, dan Penuh Keberuntungan
Jika ada dessert yang mampu menggambarkan kemewahan dalam kesederhanaan, maka jawabannya adalah yaksik. Kue ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan madu, memberikan rasa manis alami yang khas.
Di dalamnya terdapat kacang pinus, kastanye, dan kurma kering atau jujube yang menambah aroma serta tekstur. Kombinasi ini menghasilkan rasa manis legit dengan aroma harum yang menggoda.
Dalam tradisi Korea Utara, yaksik sering dihidangkan pada perayaan besar seperti ulang tahun atau acara keluarga penting. Masyarakat percaya bahwa menyajikan yaksik dapat membawa keberuntungan dan mempererat hubungan antaranggota keluarga.
Warnanya yang keemasan melambangkan kemakmuran, sementara teksturnya yang lengket menjadi simbol keharmonisan dan kebersamaan. Tak heran jika yaksik dianggap sebagai makanan penutup yang membawa makna spiritual sekaligus cita rasa tinggi.
3. Pyongyang Pudding: Kelembutan Manis dari Ibu Kota
Dari semua dessert khas Korea Utara, Pyongyang pudding termasuk yang paling berbeda karena teksturnya lembut seperti sutra. Dessert ini memadukan bahan dasar beras manis, wijen hitam, susu almond, dan sedikit jahe untuk memberikan aroma hangat.
Rasanya manis gurih dengan sentuhan rempah ringan yang membuatnya terasa elegan. Bagi warga Pyongyang, dessert ini mencerminkan keanggunan dan kehalusan budaya ibu kota.
Pyongyang pudding sering dihidangkan dalam acara resmi kenegaraan atau jamuan tamu penting. Penampilannya sederhana, tetapi cita rasanya menunjukkan keharmonisan antara bahan lokal dan cita rasa lembut khas Asia Timur.
Teksturnya yang halus membuat puding ini mudah disukai siapa pun, terutama bagi mereka yang ingin menikmati manis yang tidak berlebihan. Setiap suapan seolah menggambarkan keseimbangan antara tradisi dan kemewahan yang tersembunyi.
4. Tteok: Ragam Kue Beras yang Tak Lekang oleh Waktu
Tteok adalah istilah umum untuk berbagai jenis kue beras yang ditemukan di seluruh wilayah Korea, termasuk Korea Utara. Setiap daerah memiliki versi dan cara penyajiannya sendiri, menjadikan tteok sebagai simbol keberagaman dalam kesatuan budaya.
Salah satu jenis yang populer adalah injeolmi, yaitu kue beras kenyal yang dilapisi bubuk kedelai sangrai. Teksturnya lembut, rasanya ringan, dan cocok dinikmati bersama teh hangat.
Ada pula bupyeon, kue beras ketan dengan isian pasta kacang manis yang lembut di dalamnya. Masyarakat Korea Utara sering menyajikannya pada momen spesial sebagai tanda kebahagiaan dan rasa terima kasih.
Meski bentuknya sederhana, proses pembuatan tteok cukup rumit dan membutuhkan ketelitian. Karena itu, banyak orang menganggap tteok sebagai wujud kesabaran dan kerja sama keluarga saat mempersiapkannya.
5. Permen Tradisional: Camilan Khas yang Renyah dan Manis
Selain kue beras, Korea Utara juga memiliki jajanan manis berupa permen tradisional. Salah satu yang populer adalah permen kacang atau rakhwasaeng, yang dikenal dengan tekstur renyah dan aroma kacang yang kuat.
Rasanya manis gurih dan sering dijadikan oleh-oleh khas bagi tamu dari luar daerah. Ada juga kong candy, permen kedelai yang dibuat dengan cara tradisional menggunakan gula dan kedelai panggang.
Meski sederhana, permen tradisional ini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Korea Utara. Biasanya disajikan dalam perayaan kecil atau diberikan kepada anak-anak sebagai simbol kebahagiaan.
Permen ini juga menunjukkan bagaimana bahan-bahan lokal sederhana bisa diolah menjadi camilan lezat yang bertahan lintas generasi. Manisnya bukan hanya di lidah, tapi juga dalam nilai kebersamaan yang diwakilinya.
6. Seolgi: Bolu Kukus Lembut yang Melambangkan Kehangatan Keluarga
Seolgi menjadi salah satu dessert favorit di Korea Utara karena teksturnya lembut seperti spons. Kue ini mirip bolu kukus yang diberi isian selai buah atau pasta kacang merah untuk menambah rasa manis alami.
Biasanya seolgi hadir dalam perayaan keluarga atau acara sederhana sebagai lambang kasih sayang dan kehangatan. Setiap potongannya melambangkan kebersamaan yang dijaga di tengah kesederhanaan hidup.
Rasa manisnya tidak berlebihan, sehingga cocok dinikmati oleh semua usia. Bentuk dan warnanya yang cerah juga menambah keceriaan suasana ketika disajikan di meja makan keluarga.
Seolgi membuktikan bahwa kelezatan sejati tidak harus datang dari bahan mahal atau teknik modern. Kadang, justru dari resep turun-temurun yang dijaga dengan cinta, tercipta cita rasa yang menenangkan jiwa.
Tradisi dan Filosofi di Balik Setiap Gula dan Tepung
Dessert khas Korea Utara mencerminkan filosofi hidup masyarakatnya: sederhana, hangat, dan penuh makna. Setiap sajian bukan sekadar makanan penutup, melainkan ekspresi rasa syukur dan penghormatan terhadap alam.
Dari songpyeon yang simbolis hingga seolgi yang lembut, semuanya mengajarkan nilai tentang kebersamaan dan kesabaran. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa di balik batasan dan kesunyian negeri tersebut, masih hidup kekayaan budaya yang luar biasa.
Mencicipi dessert khas Korea Utara berarti memahami cara mereka memandang kehidupan. Bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang makna di balik setiap gigitan kecil yang sarat sejarah dan emosi.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Ramaphosa Disambut Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka Jakarta
- Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Siap Anggarkan APBN untuk Mobil Maung Jika Produksi Memadai
- Rabu, 22 Oktober 2025
Komdigi Buka Konsultasi Publik untuk Internet Satelit Langsung ke Perangkat
- Rabu, 22 Oktober 2025
Fadli Zon Tegaskan Pesantren Jadi Pusat Peradaban dan Budaya Indonesia
- Rabu, 22 Oktober 2025
Panduan Lengkap Cek Status Penerima Bansos Kemensos Menggunakan NIK KTP
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Resep High Protein Cheeseburger Hotpockets, Gurih, Sehat, dan Praktis Dibuat
- Rabu, 22 Oktober 2025
Studi Ungkap Rahasia Umur Panjang, Bukan Makanan Sehat Tapi Sahabat Sejati
- Rabu, 22 Oktober 2025
Minum Teh Serai Setiap Hari, Ini Efek Mengejutkan untuk Tubuh dan Kesehatan
- Rabu, 22 Oktober 2025
7 Kelompok Orang yang Sebaiknya Waspada Sebelum Minum Kopi Hitam Setiap Hari
- Rabu, 22 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Kenali 4 Gangguan Tulang Anak yang Bisa Berdampak Seumur Hidup
- 22 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
4 Cara Ampuh Menjaga Tubuh Tetap Segar Saat Cuaca Panas Ekstrem
- 22 Oktober 2025