Jumat, 24 Oktober 2025

Wijaya Karya Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi, Strategi Stabilkan Keuangan Perusahaan

Wijaya Karya Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi, Strategi Stabilkan Keuangan Perusahaan
Wijaya Karya Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi, Strategi Stabilkan Keuangan Perusahaan

JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil memperoleh persetujuan perpanjangan jatuh tempo pokok sejumlah obligasi dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang digelar 21 Oktober 2025. Keputusan ini menunjukkan dukungan investor terhadap langkah perusahaan memperkuat struktur keuangan dan menjaga keberlanjutan bisnis.

RUPO membahas perpanjangan jatuh tempo Obligasi I Tahap I Seri A dan B, Obligasi III Tahap I Seri A, serta penambahan call option untuk Seri A, B, dan C. Selain itu, rapat juga menyinggung pengesampingan (waiver) terhadap rasio keuangan sesuai ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan.

Corporate Secretary WIKA, Ngatemin alias Emin, menegaskan persetujuan kuorum menunjukkan kepercayaan para pemegang obligasi. “Hal ini mencerminkan dukungan para pemegang obligasi terhadap upaya WIKA dalam memperkuat struktur keuangan serta menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan,” ujarnya, Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca Juga

Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Semarakan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin Fest 2025

RUPSU Sukuk Belum Capai Kesepakatan

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) belum mencapai keputusan final. Kuorum persetujuan belum terpenuhi sehingga rapat tidak dapat memutuskan kelanjutan Sukuk Mudharabah.

Emin menekankan WIKA akan terus menjalin komunikasi dengan pemegang sukuk dan wali amanat. “Perseroan berkomitmen untuk mencapai kesepakatan yang terbaik bagi seluruh pihak,” tambahnya.

Perusahaan menegaskan bahwa langkah ini tidak menghentikan transformasi keuangan secara menyeluruh. Delapan substream transformasi, termasuk restrukturisasi keuangan dan penguatan tata kelola, terus berjalan untuk menyehatkan kinerja perusahaan.

Restrukturisasi Kredit dan Strategi Arus Kas

WIKA juga fokus pada restrukturisasi kredit perbankan tahap I senilai Rp20,79 triliun dengan tenor 10 tahun dan bunga 4%. Kesepakatan ini telah dilakukan bersama 15 bank nasional, menunjukkan dukungan luas dari lembaga keuangan terhadap strategi WIKA.

Selain itu, perusahaan mengandalkan empat pilar utama untuk memperbaiki arus kas jangka pendek. Pilar tersebut mencakup debt restructuring dan pengurangan loss mitigation, percepatan pencairan piutang, penerapan operational excellence, serta recycling non-core asset perseroan pada penyertaan investasi jangka panjang yang belum memberikan return.

Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas sekaligus menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Strategi jangka panjang WIKA juga menekankan efisiensi operasional dan optimalisasi portofolio proyek.

Mendorong Kepercayaan Investor dan Stabilitas Bisnis

Perseroan menegaskan pentingnya komunikasi konstruktif dengan pemegang sukuk. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua pihak mencapai kesepakatan terbaik sekaligus menjaga hubungan baik dengan investor.

Langkah-langkah transformasi keuangan WIKA tidak hanya fokus pada kewajiban jangka pendek. Restrukturisasi dan efisiensi yang diterapkan juga memperkuat fondasi perusahaan untuk menghadapi tantangan proyek dan pasar di masa depan.

Dengan dukungan pemegang obligasi dan bank, WIKA mampu melanjutkan proyek-proyek strategisnya. Selain itu, upaya penyehatan ini diharapkan meningkatkan kepercayaan investor dan mengoptimalkan kinerja jangka panjang.

Perpanjangan jatuh tempo obligasi menjadi momentum penting bagi WIKA. Keputusan ini memungkinkan perusahaan mengatur likuiditas dengan lebih fleksibel sambil menjaga kesinambungan proyek infrastruktur nasional yang dikerjakan.

Selain itu, keberhasilan RUPO menjadi indikator positif bagi pemegang sukuk. Meskipun RUPSU belum sepenuhnya mencapai kesepakatan, komunikasi yang terus terjalin diprediksi akan menghasilkan kesepakatan optimal dalam waktu dekat.

Transformasi perusahaan juga mencakup perbaikan collection period, pengelolaan proyek yang lebih efisien, dan optimalisasi aset yang tidak produktif. Semua langkah ini dirancang untuk menjaga kestabilan keuangan dan memperkuat kapasitas WIKA dalam menghadapi tantangan bisnis.

Dukungan dari bank, pemegang obligasi, dan calon investor memberikan landasan kuat bagi perseroan. Ke depan, WIKA berencana terus mengoptimalkan proyek infrastruktur nasional serta meningkatkan kinerja keuangan melalui berbagai strategi yang terintegrasi.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Promo Payday DAMRI Oktober 2025, Diskon Tiket AKAP Hingga 20 Persen

Promo Payday DAMRI Oktober 2025, Diskon Tiket AKAP Hingga 20 Persen

CBRE Perluas Bisnis Lepas Pantai dengan Investasi Kapal Rp1,6 Triliun

CBRE Perluas Bisnis Lepas Pantai dengan Investasi Kapal Rp1,6 Triliun

BNI Catat Pertumbuhan Kredit Stabil, Dorong UMKM dan Sektor Produktif Nasional

BNI Catat Pertumbuhan Kredit Stabil, Dorong UMKM dan Sektor Produktif Nasional

BNI Catat Lonjakan Transaksi Digital, Wondr Jadi Aplikasi Favorit Nasabah

BNI Catat Lonjakan Transaksi Digital, Wondr Jadi Aplikasi Favorit Nasabah

Puri Sentul Permai Luncurkan Fu Padel, Targetkan Tren Olahraga Modern di Sentul

Puri Sentul Permai Luncurkan Fu Padel, Targetkan Tren Olahraga Modern di Sentul