Hilirisasi Jadi Solusi Efisiensi Biaya dan Energi Hijau Kompetitif Indonesia
- Rabu, 29 Oktober 2025
JAKARTA - Transisi menuju energi hijau masih menghadapi tantangan besar karena biaya produksi yang tinggi. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menilai hilirisasi bisa menjadi solusi menekan biaya tersebut.
Menurut Todotua, produksi green energy saat ini masih mahal karena rantai pasokannya belum efisien. Strategi hilirisasi diharapkan mampu mengelola biaya dan membuat harga energi hijau lebih kompetitif.
“Produksi green energy sekarang kita ini levelnya masih mahal, karena supply chain-nya masih mahal. Maka masuknya kita ke hilirisasi sebenarnya adalah strategi untuk me-manage cost our green energy,” ujarnya di Jakarta.
Baca JugaRekomendasi Perumahan Tipe 36 di Tabalong Kalimantan Selatan Harga Mulai Rp164 Juta
Manfaat Hilirisasi untuk Industri Energi Terbarukan
Todotua mencontohkan industri pembangkit listrik tenaga surya yang membutuhkan komponen utama berupa solar sel. Dengan membangun industri hilir solar panel di dalam negeri, biaya produksi bisa ditekan signifikan.
“Bagaimana kita bisa menghadirkan industri atau downstreaming solar panel di negara kita yang kompetitif, sehingga nanti secara supply chain memberikan kontribusi terhadap harga green energy kita yang murah,” jelas dia.
Langkah hilirisasi tidak hanya menurunkan biaya, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi industri nasional. Industri domestik yang kuat diyakini dapat mempercepat pengembangan energi hijau secara berkelanjutan.
Selain itu, pengembangan hilirisasi mampu membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem industri lokal. Keberadaan rantai pasok domestik yang lengkap juga mengurangi ketergantungan pada impor komponen.
Potensi Energi Terbarukan Indonesia
Indonesia memiliki kapasitas energi terbarukan yang besar, mencapai hingga 3.700 gigawatt (GW). Sumber energi surya menjadi kontributor utama, disusul energi air dan panas bumi, yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Solar panel kontribusi paling besar, tenaga air hampir bisa kita manfaatkan, dan geothermal, install kita sekarang nomor dua di dunia setelah Amerika. Tapi potensinya masih banyak yang belum diserap,” kata Todotua.
Dengan potensi yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama energi hijau global. Hilirisasi menjadi kunci agar sumber daya tersebut bisa dimanfaatkan secara efisien dan ekonomis.
Selain itu, pengembangan energi terbarukan mendukung kemandirian energi nasional. Dengan energi yang kompetitif, biaya produksi industri bisa ditekan, sehingga daya saing produk Indonesia meningkat di pasar global.
Strategi Pemerintah dalam Transisi Energi
Arah kebijakan hilirisasi pemerintah tidak hanya fokus pada efisiensi biaya, tetapi juga meningkatkan nilai tambah komoditas. Tujuannya agar Indonesia mampu mengelola sumber daya energi terbarukan secara optimal.
“Selain meningkatkan nilai tambah, hilirisasi membuat industri Indonesia tumbuh lebih efisien dan berdaya saing di pasar global,” tegas Todotua.
Pemerintah menekankan energi hijau harus kompetitif, bukan sekadar murah. Hal ini agar industri bisa bertahan dalam persaingan internasional dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya domestik.
Langkah hilirisasi juga mencakup pembangunan pabrik dan fasilitas pendukung di dalam negeri. Dengan begitu, rantai pasok energi hijau menjadi lebih terintegrasi dan efisien.
Potensi energi surya, air, dan panas bumi di Indonesia menjadi aset strategis. Hilirisasi memungkinkan pemanfaatan maksimal dari sumber daya ini untuk kepentingan nasional dan ekspor.
Selain itu, investasi dalam hilirisasi mendorong inovasi teknologi domestik. Industri lokal pun bisa mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas energi hijau.
Keberadaan industri hilir juga memberi insentif bagi perusahaan untuk berinvestasi lebih banyak. Hal ini berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di sektor energi terbarukan.
Todotua menekankan, transisi energi hijau bukan sekadar soal keberlanjutan, tetapi juga tentang efisiensi dan daya saing. Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk membangun ekosistem energi terbarukan yang mandiri.
Hilirisasi menjadi langkah strategis pemerintah untuk memastikan energi hijau dapat diakses dengan biaya lebih rendah. Strategi ini sekaligus meningkatkan nilai tambah nasional dan memperkuat ketahanan energi.
Dengan kebijakan ini, Indonesia diharapkan mampu bersaing di pasar energi global. Langkah nyata hilirisasi membuka peluang untuk memperluas penggunaan energi bersih di sektor industri dan rumah tangga.
Langkah-langkah ini juga mendorong pencapaian target net zero emission dan komitmen terhadap lingkungan. Pengembangan green energy yang murah dan kompetitif menjadi fondasi penting bagi transisi energi di Indonesia.
Investasi dalam hilirisasi diharapkan dapat menekan biaya energi hijau hingga lebih kompetitif. Dengan begitu, energi terbarukan tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis bagi industri dan masyarakat.
Selain itu, pembangunan industri hilir energi terbarukan memperkuat kemandirian sektor energi nasional. Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kontrol atas rantai pasok energi.
Hilirisasi pun memberikan efek berganda bagi industri terkait. Mulai dari manufaktur komponen, perakitan, hingga distribusi energi, semua menjadi bagian dari ekosistem green energy nasional.
Langkah ini sejalan dengan target pemerintah meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan. Energi hijau murah dan kompetitif diharapkan mendorong pertumbuhan industri yang lebih efisien.
Dengan strategi hilirisasi, Indonesia berpotensi menjadi produsen energi hijau utama di kawasan Asia Tenggara. Biaya yang lebih rendah dan rantai pasok efisien akan menarik investor untuk masuk ke sektor ini.
Hilirisasi bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga tentang penguatan industri, kemandirian energi, dan pengembangan green energy secara berkelanjutan. Strategi ini menjadi kunci Indonesia menghadapi tantangan energi global di masa depan.
Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Bank Permata Resmi Angkat Ahmad Mikail Madjid Sebagai Direktur Periode 2025–2028
- Rabu, 29 Oktober 2025
Adira Finance Catat Penurunan NPF ke 2,1% September 2025, Kualitas Pembiayaan Terjaga
- Rabu, 29 Oktober 2025
RUPSLB Bank NTT November 2025: Pengurus Baru dan Modal Bank Jatim Rp100 Miliar
- Rabu, 29 Oktober 2025
Bank Jateng Catat Laba Bersih Rp1,06 Triliun, Pertumbuhan Stabil Kuartal III 2025
- Rabu, 29 Oktober 2025
Permata Bank Catat Laba Bersih Tumbuh 3,5 Persen dengan Kredit dan CASA Meningkat
- Rabu, 29 Oktober 2025
Berita Lainnya
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Didukung Penurunan Stok AS dan Risiko Sanksi Rusia
- Rabu, 29 Oktober 2025
PGN Tingkatkan Sosialisasi Gas Bumi Rumah Tangga untuk Masyarakat Lumajang
- Rabu, 29 Oktober 2025
PGEO Andalkan Kapasitas Panas Bumi dan Kontrak Jangka Panjang untuk Stabilitas
- Rabu, 29 Oktober 2025
Olive Group Siap Dorong Transportasi Hijau Indonesia Lewat Kendaraan Niaga
- Rabu, 29 Oktober 2025
Update Harga BBM Pertamina 29 Oktober 2025: Pertalite Stabil, Dex Naik Sedikit
- Rabu, 29 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Intip 10 Khasiat Buah Bidara Arab bagi Kesehatan Tubuh
- 29 Oktober 2025
2.
Begini Cara Menghapus Akun Google di Hp Lain, Praktis dan Mudah!
- 29 Oktober 2025
3.
Nabung Emas di Shopee Untung atau Rugi? Simak Cara dan Syaratnya
- 29 Oktober 2025












