Rabu, 29 Oktober 2025

Permata Bank Catat Laba Bersih Tumbuh 3,5 Persen dengan Kredit dan CASA Meningkat

Permata Bank Catat Laba Bersih Tumbuh 3,5 Persen dengan Kredit dan CASA Meningkat
Permata Bank Catat Laba Bersih Tumbuh 3,5 Persen dengan Kredit dan CASA Meningkat

JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Laba bersih setelah pajak tercatat Rp2,9 triliun, tumbuh 3,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara itu, laba operasional sebelum pencadangan (pre-provision operating profit/PPOP) meningkat 4,9 persen yoy menjadi Rp5,0 triliun. Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, menegaskan pencapaian ini menjadi landasan penting bagi fase pertumbuhan berikutnya.

“Kinerja positif Permata Bank sepanjang sembilan bulan ini menjadi landasan penting bagi perjalanan Bank menuju fase pertumbuhan selanjutnya. Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” ujar Meliza dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Baca Juga

ULTJ Catat Kenaikan Laba Bersih Kuartal III-2025 Meski Pendapatan Menurun

Permata Bank menegaskan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Hal ini menjadi strategi penting di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang masih fluktuatif.

Optimalisasi struktur neraca juga dilakukan secara konsisten untuk menjaga tingkat likuiditas. Rasio loan to deposit (LDR) tercatat stabil di level 80,9 persen pada kuartal III/2025.

Pertumbuhan Aset, Kredit, dan Kualitas Portofolio

Per September 2025, total aset Permata Bank tumbuh 5,7 persen yoy menjadi Rp269,3 triliun. Pertumbuhan kredit juga tercatat positif sebesar 5,4 persen yoy menjadi Rp158,9 triliun.

Pertumbuhan kredit didorong oleh segmen korporasi yang naik 8,2 persen yoy menjadi Rp93,9 triliun. Segmen komersial juga menunjukkan kenaikan signifikan 10,4 persen yoy menjadi Rp20,9 triliun.

Kualitas kredit bank tetap sehat dengan NPL gross dan loan at risk (LAR) masing-masing di level 2,1 persen dan 7,0 persen. Angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan 2,1 persen dan 8,0 persen pada periode yang sama tahun lalu.

NPL coverage dan LAR coverage ratios pun memadai, masing-masing berada di level 351 persen dan 107 persen. Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset dilakukan secara konsisten untuk menyelesaikan kredit bermasalah.

Bank juga menekankan pengendalian risiko yang konservatif. Hal ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga portofolio kredit tetap sehat dan berkelanjutan.

Kinerja Pendanaan dan Unit Usaha Syariah

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah Permata Bank meningkat 6,9 persen yoy menjadi Rp195,9 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh dana murah (CASA) yang naik 17,3 persen yoy, meningkatkan rasio CASA menjadi 60,5 persen dari sebelumnya 55,1 persen.

Struktur likuiditas tetap sehat dengan liquidity coverage ratio (LCR) rata-rata 292,9 persen. Net stable funding ratio (NSFR) juga tercatat kuat di level 132,9 persen pada akhir September 2025.

Dari sisi permodalan, rasio CAR dan CET-1 Permata Bank tercatat solid, masing-masing sebesar 35,0 persen dan 26,8 persen. Kondisi ini memperkuat kemampuan bank menghadapi risiko dan mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Unit usaha syariah (UUS) Permata Bank turut menunjukkan pertumbuhan positif. PPOP UUS meningkat 12 persen yoy menjadi Rp598,6 miliar, didukung pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh 9,4 persen.

Pengendalian biaya di UUS juga tetap konsisten, menjaga efisiensi operasional. Simpanan nasabah UUS tercatat Rp26,9 triliun, didorong pertumbuhan CASA sebesar 15,1 persen yoy.

Rasio CASA UUS pun meningkat menjadi 66,1 persen, menegaskan kualitas pendanaan yang stabil. Pertumbuhan ini menjadi fondasi kuat bagi pengembangan produk dan layanan syariah ke depan.

Permata Bank menegaskan komitmen pada pengelolaan risiko yang prudent. Hal ini mencakup strategi penyaluran kredit, pengelolaan likuiditas, dan penguatan permodalan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Pertumbuhan aset dan kredit mencerminkan strategi ekspansi yang selektif dan terukur. Bank tetap fokus pada segmen korporasi dan komersial yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Peningkatan laba operasional dan PPOP menunjukkan efisiensi yang terus membaik. Bank berhasil menyeimbangkan pertumbuhan pendapatan dengan pengendalian biaya operasional.

Kualitas portofolio kredit yang sehat menjadi pilar utama kinerja bank. Rasio NPL dan LAR yang terkontrol memastikan risiko kredit tetap berada pada level aman.

Likuiditas yang terjaga mendukung fleksibilitas bank dalam menyalurkan kredit. Bank mampu menyesuaikan penyaluran kredit dengan kebutuhan pasar dan kapasitas internal.

Struktur permodalan yang kuat memperkuat daya tahan bank terhadap guncangan eksternal. Rasio CAR dan CET-1 yang tinggi menjadi indikator stabilitas jangka panjang.

Unit usaha syariah menjadi kontributor pertumbuhan yang signifikan. Pendapatan dan simpanan UUS yang meningkat menunjukkan diversifikasi bisnis yang efektif.

Permata Bank menegaskan strategi pengembangan bisnis berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. Hal ini mencakup optimalisasi segmen kredit, peningkatan dana murah, dan efisiensi operasional.

Ke depan, bank tetap berkomitmen menjaga kualitas aset dan likuiditas yang memadai. Kombinasi pertumbuhan laba bersih, kredit, dan CASA menjadi fondasi bagi ekspansi bisnis yang sehat.

Dengan pencapaian sembilan bulan pertama 2025, Permata Bank siap memasuki kuartal terakhir tahun ini dengan stabilitas keuangan yang kuat. Strategi konservatif dan pertumbuhan selektif memastikan bank tetap tangguh menghadapi dinamika pasar.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Adira Finance Catat Penurunan NPF ke 2,1% September 2025, Kualitas Pembiayaan Terjaga

Adira Finance Catat Penurunan NPF ke 2,1% September 2025, Kualitas Pembiayaan Terjaga

RUPSLB Bank NTT November 2025: Pengurus Baru dan Modal Bank Jatim Rp100 Miliar

RUPSLB Bank NTT November 2025: Pengurus Baru dan Modal Bank Jatim Rp100 Miliar

Bank Jateng Catat Laba Bersih Rp1,06 Triliun, Pertumbuhan Stabil Kuartal III 2025

Bank Jateng Catat Laba Bersih Rp1,06 Triliun, Pertumbuhan Stabil Kuartal III 2025

Menkeu Purbaya Wanti-wanti Himbara Salurkan Dana Rp200 Triliun untuk Kredit Produktif

Menkeu Purbaya Wanti-wanti Himbara Salurkan Dana Rp200 Triliun untuk Kredit Produktif

Purbaya Ungkap Proyek Kereta Cepat Whoosh Fokus Pengembangan Ekonomi Kawasan

Purbaya Ungkap Proyek Kereta Cepat Whoosh Fokus Pengembangan Ekonomi Kawasan