Laga Timnas Indonesia vs Lebanon Jadi Simulasi Piala Dunia
- Senin, 08 September 2025

JAKARTA - Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga penting melawan Lebanon pada Selasa, 9 September 2025, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pertandingan ini akan dijadikan simulasi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran keempat yang berlangsung bulan depan.
Simulasi ini menjadi momen krusial bagi pelatih Patrick Kluivert dan para pemain untuk menguji strategi menghadapi tim-tim kuat dari Timur Tengah, yaitu Arab Saudi dan Irak, yang akan dihadapi pada 9 dan 12 Oktober 2025 mendatang.
Persiapan Menjelang Laga
Baca JugaIndustri Otomotif Eropa Berjuang Capai Target Emisi 2025/2027
Erick Thohir menuliskan di akun Instagram resminya bahwa laga versus Lebanon akan menjadi uji coba untuk menghadapi tim Arab Saudi dan Irak. “Laga melawan Lebanon yang berasal dari Timur Tengah akan menjadi simulasi Timnas Indonesia yang akan melawan tim Arab Saudi dan Irak pada ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia,” tulis Erick saat meninjau latihan timnas di Lapangan C Stadion GBT, Minggu, 7 September 2025.
Sebelumnya, Indonesia dijadwalkan menjalani simulasi melawan Kuwait, namun negara tersebut mendadak mengundurkan diri. Posisi mereka digantikan oleh Taiwan yang dikalahkan Indonesia dengan skor 6-0 pada laga FIFA Match Day pertama, Jumat, 5 September 2025.
Strategi dan Formasi Baru
Pelatih Patrick Kluivert menegaskan bahwa sistem yang diterapkan saat mengalahkan Taiwan akan dipertahankan dalam laga melawan Lebanon. Formasi baru 4-2-3-1 yang terdiri dari empat bek, yakni Rizky Ridho, Jordi Amat, Yakob Sayuri, dan Shayne Pattynama, berhasil dieksekusi dengan baik.
“Dan melawan Lebanon tentu saja saya tidak ingin mengubah sistem. Saya hanya ingin menyempurnakan sistem. Ada hal lain yang harus diperbaiki. Tetapi seperti yang Anda lihat, eksekusi sistem dan apa yang saya minta dari para pemain benar-benar dieksekusi dengan baik,” ujar Kluivert.
Selain memperkuat pertahanan, laga ini juga menjadi kesempatan untuk menguji kombinasi lini tengah dan serangan. Pemain seperti Lalu Muhammad Zohri dan Egy Maulana Vikri akan mendapatkan kesempatan untuk menyesuaikan ritme permainan menghadapi lawan yang berasal dari wilayah Timur Tengah.
Laga Simulasi sebagai Uji Mental dan Taktik
Pertandingan melawan Lebanon bukan sekadar laga uji coba. Ini juga menjadi momen penting untuk menyiapkan mental pemain menghadapi tekanan di Jeddah, Arab Saudi, dan Baghdad, Irak. Hanya dua juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026, sehingga setiap pertandingan simulasi menjadi peluang untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan koordinasi tim.
Selain aspek teknis, Kluivert juga memanfaatkan laga ini untuk mengevaluasi kondisi fisik pemain setelah jeda internasional dan memastikan seluruh pemain berada dalam puncak performa. Dengan kombinasi strategi, fisik, dan mental yang matang, Timnas Indonesia berharap dapat tampil maksimal di putaran keempat kualifikasi nanti.
Laga ini juga menjadi penting untuk membangun kepercayaan diri para pemain muda yang sedang dipersiapkan untuk menghadapi tim-tim besar. Keberhasilan mengeksekusi strategi melawan Lebanon akan menjadi indikator kesiapan tim menghadapi tantangan yang lebih berat di Timur Tengah.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
KAI Catat Peningkatan Penumpang Divre III Palembang Libur Panjang
- 08 September 2025
2.
Cara Praktis Batalkan Tiket Kereta Api Melalui KAI Access
- 08 September 2025
3.
PTPP Pacu Pembangunan Jalan Tol IKN dengan Inovasi Modern
- 08 September 2025
4.
Wijaya Karya Berupaya Kembali Perdagangan Saham di BEI
- 08 September 2025
5.
Jasa Marga Catat Lonjakan Arus Balik Libur Panjang 2025
- 08 September 2025