Rabu, 22 Oktober 2025

Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia Dimulai, KAI-PLN Tingkatkan Kapasitas Penumpang

Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia Dimulai, KAI-PLN Tingkatkan Kapasitas Penumpang
Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia Dimulai, KAI-PLN Tingkatkan Kapasitas Penumpang

JAKARTA - Transportasi kereta api di Indonesia memasuki era baru dengan elektrifikasi jalur strategis. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menggandeng PT PLN (Persero) untuk memperluas jaringan kereta berbasis listrik hingga Jawa Timur.

Langkah ini menandai terobosan penting dalam modernisasi perkeretaapian nasional. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa kerja sama ini dilakukan melalui skema bisnis B2B tanpa menggunakan APBN.

Perluasan Jalur Elektrifikasi

Baca Juga

PGEO Pacu Transisi Energi Bersih untuk Wujudkan Kedaulatan Energi Nasional Berkelanjutan

Bobby menyebut ada beberapa jalur prioritas untuk elektrifikasi berikutnya. Jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial.

Selain itu, elektrifikasi juga mencakup KRL Commuter Line lintas Rangkasbitung. Peningkatan jalur ini ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas penumpang sekaligus mempercepat waktu perjalanan.

Manfaat bagi KAI dan PLN

Kerja sama ini memberikan keuntungan strategis bagi kedua pihak. Bagi KAI, elektrifikasi meningkatkan kualitas layanan, kenyamanan, dan kecepatan kereta.

Sementara bagi PLN, proyek ini memperluas pemanfaatan energi bersih dalam sektor transportasi. Kolaborasi ini juga menjadi contoh sinergi BUMN dalam mendukung mobilitas berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah dan Rencana Nasional

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menekankan elektrifikasi merupakan prioritas dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030. Proyek ini diharapkan mampu menghemat energi sekaligus meningkatkan daya saing industri perkeretaapian domestik.

Selain itu, jalur yang dikembangkan mencakup Padalarang–Cicalengka, Cikarang–Cikampek, dan peningkatan persinyalan KRL Commuter Line Rangkasbitung. Perluasan ini bertujuan menciptakan sistem transportasi kereta api yang lebih masif dan terstruktur.

Dampak pada Kapasitas dan Headway Kereta

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono, menjelaskan peningkatan sinyal dapat menurunkan headway kereta. Saat ini, jarak kedatangan kereta di lintas Tanah Abang–Rangkasbitung paling cepat 10 menit.

Dengan peningkatan sinyal, headway dapat dipersingkat menjadi 4 menit. Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah penumpang dari 200.000 per hari menjadi jauh lebih besar.

Elektrifikasi dan Modernisasi Perkeretaapian

Elektrifikasi jalur kereta api menjadi tonggak penting dalam modernisasi transportasi. Moda transportasi murah dan masif ini semakin diminati masyarakat dengan kapasitas angkut yang lebih tinggi.

Menurut Dudy Purwagandhi, elektrifikasi juga mendukung efisiensi operasional. Sistem ini lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan mampu mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil.

Skema Business to Business (B2B)

Kerja sama antara KAI dan PLN murni menggunakan skema B2B. Pendanaan tidak melibatkan APBN, sehingga proyek bisa berjalan lebih fleksibel dan efisien.

Hal ini juga menjadi contoh inovasi BUMN dalam mencari solusi pembiayaan proyek infrastruktur besar. Skema ini memungkinkan percepatan implementasi elektrifikasi tanpa membebani anggaran negara.

Masa Depan Kereta Listrik di Indonesia

Pengembangan elektrifikasi jalur kereta api akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan sektor transportasi nasional. Layanan kereta api yang lebih cepat, nyaman, dan bersih energi dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi massal.

Hal ini sejalan dengan tren global yang mengedepankan moda transportasi ramah lingkungan. Indonesia berpotensi menjadi contoh negara dengan sistem perkeretaapian modern berbasis listrik.

Target dan Tindak Lanjut

Nota Kesepahaman yang ditandatangani KAI dan PLN harus ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang lebih rinci. Dokumen lanjutan akan memuat rencana aksi, target waktu, dan pemetaan jalur elektrifikasi.

Semua pihak terkait diharapkan segera mengeksekusi langkah teknis agar proyek bisa berjalan sesuai jadwal. Targetnya, jalur-jalur prioritas sudah siap digunakan dalam beberapa tahun ke depan.

Elektrifikasi jalur kereta api dari Cikampek hingga Jawa Timur menjadi inovasi besar KAI dan PLN. Proyek ini tidak hanya meningkatkan kapasitas dan kecepatan kereta, tetapi juga mendorong penggunaan energi bersih di sektor transportasi.

Kolaborasi BUMN dalam bentuk B2B menjadi contoh konkret modernisasi perkeretaapian nasional. Dengan rencana aksi yang tepat, masyarakat dapat menikmati moda transportasi kereta api yang lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Hutama Karya Mantapkan Langkah Hijau dengan Roadmap ESG untuk Transformasi Berkelanjutan

Hutama Karya Mantapkan Langkah Hijau dengan Roadmap ESG untuk Transformasi Berkelanjutan

Waskita Karya Mantapkan Kiprah Nasional Lewat Proyek Strategis Air Baku Karian–Serpong

Waskita Karya Mantapkan Kiprah Nasional Lewat Proyek Strategis Air Baku Karian–Serpong

Wijaya Karya Raih Penghargaan Internasional di Amsterdam Berkat Inovasi Teknologi Hijau

Wijaya Karya Raih Penghargaan Internasional di Amsterdam Berkat Inovasi Teknologi Hijau

Jasa Marga Tuntaskan Perbaikan Tujuh Gerbang Tol Strategis, Lalu Lintas Kembali Lancar

Jasa Marga Tuntaskan Perbaikan Tujuh Gerbang Tol Strategis, Lalu Lintas Kembali Lancar

PTPP Mantapkan Transformasi Tata Kelola Digital, Dorong Efisiensi dan Kepercayaan Investor

PTPP Mantapkan Transformasi Tata Kelola Digital, Dorong Efisiensi dan Kepercayaan Investor