Rabu, 29 Oktober 2025

AAJI Catat Pergeseran Premi Asuransi Jiwa, Masyarakat Kini Pilih Skema Reguler

AAJI Catat Pergeseran Premi Asuransi Jiwa, Masyarakat Kini Pilih Skema Reguler
AAJI Catat Pergeseran Premi Asuransi Jiwa, Masyarakat Kini Pilih Skema Reguler

JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pergeseran signifikan dalam perilaku masyarakat, yang kini lebih memilih membayar premi secara reguler ketimbang tunggal. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca tekanan ekonomi.

Premi tunggal yang biasanya bernilai besar semakin ditinggalkan karena masyarakat memilih skema pembayaran berkala yang lebih ringan. Sebaliknya, premi reguler justru meningkat, menandakan adaptasi masyarakat terhadap situasi keuangan yang lebih hati-hati.

Strategi Perusahaan Asuransi Jiwa

Baca Juga

Hutama Karya Lakukan Pemeliharaan Jalan Tol JORR-S dan ATP, Tips Aman Berkendara

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, menekankan pentingnya perusahaan asuransi jiwa menghadirkan produk yang sederhana, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Produk baru harus tetap memberikan manfaat proteksi optimal tanpa membebani nasabah.

Selain itu, inovasi layanan digital menjadi kunci agar akses terhadap produk asuransi lebih mudah, cepat, dan inklusif. Transformasi digital juga diyakini dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dan memperluas jangkauan pasar.

Data Premi dan Pertumbuhan Tertanggung

Data AAJI menunjukkan pada Semester I-2025, total pendapatan premi industri asuransi jiwa tercatat Rp87,60 triliun, menurun 1% YoY. Penurunan ini terutama disebabkan premi tunggal yang kontraksi 9,6% YoY menjadi Rp32,28 triliun, sementara premi reguler justru naik 4,8% YoY menjadi Rp55,32 triliun.

Togar menjelaskan, premi tunggal dibayarkan sekaligus untuk satu periode kontrak sehingga nilainya besar. Premi reguler dibayarkan bertahap sehingga lebih terjangkau dan menyesuaikan kemampuan masyarakat.

Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Meski terjadi pergeseran pola pembayaran, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi justru meningkat. Jumlah tertanggung individu naik 16,2% YoY dan tertanggung kumpulan naik 7,4% YoY, menunjukkan penetrasi asuransi semakin luas.

Togar menilai, meski nominal premi lebih kecil, tren ini menjadi sinyal positif bahwa asuransi jiwa kini dianggap sebagai kebutuhan finansial utama. Pola pembayaran berkala mempermudah masyarakat tetap terlindungi tanpa harus menanggung beban premi tunggal yang tinggi.

Edukasi dan Literasi Keuangan

AAJI menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manfaat asuransi jangka panjang. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa asuransi merupakan bagian esensial dari perencanaan keuangan keluarga.

Perusahaan asuransi juga perlu terus beradaptasi dengan preferensi masyarakat, termasuk pengembangan produk digital dan fleksibilitas skema pembayaran. Inovasi ini diyakini akan menjaga relevansi asuransi jiwa di tengah perubahan perilaku konsumen dan kondisi ekonomi.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jasamarga Lakukan Pemeliharaan Tol Cipularang dan Padaleunyi Oktober 2025

Jasamarga Lakukan Pemeliharaan Tol Cipularang dan Padaleunyi Oktober 2025

Bukalapak Catat Laba Rp2,9 Triliun Didukung Kinerja Investasi Kuartal III 2025

Bukalapak Catat Laba Rp2,9 Triliun Didukung Kinerja Investasi Kuartal III 2025

TBS Energi Fokus Bisnis Hijau, Pendapatan Waste Management Tembus 1.000 Persen

TBS Energi Fokus Bisnis Hijau, Pendapatan Waste Management Tembus 1.000 Persen

PTPP Raih Kontrak Baru Rp16,88 Triliun Meski Laba Turun Drastis 2025

PTPP Raih Kontrak Baru Rp16,88 Triliun Meski Laba Turun Drastis 2025

AAUI Dorong Revisi Tarif Premi Asuransi Properti, OJK Diharap Segera Bertindak

AAUI Dorong Revisi Tarif Premi Asuransi Properti, OJK Diharap Segera Bertindak