Harga Emas Hari Ini 22 Oktober 2025 Rp2.186.436 per Gram, Turun Rp15.920 di Pasar Global
- Rabu, 22 Oktober 2025

JAKARTA - Pergerakan harga emas kembali menjadi sorotan pada Selasa, 22 Oktober 2025. Setelah sempat menguat pada pekan sebelumnya, logam mulia ini kini mencatatkan penurunan yang menandakan tekanan dari faktor global dan nilai tukar rupiah.
Penurunan harga emas kali ini menunjukkan adanya koreksi pasar yang cukup signifikan. Meski tidak terlalu dalam, tren ini menandakan investor tengah menyesuaikan posisi mereka terhadap dinamika ekonomi global yang belum stabil.
Pada pukul 09.05 WIB, harga emas berada di level Rp2.186.436 per gram. Angka tersebut turun Rp15.920,42 atau setara 0,72 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Baca JugaSkema Baru Pembayaran Kompensasi Energi, Purbaya Pastikan PLN dan Pertamina Tak Tertunda Lagi
Kondisi ini memperlihatkan bahwa pasar emas sedang bergerak dalam fase konsolidasi setelah sempat mengalami penguatan yang cukup cepat dalam beberapa waktu terakhir. Para pelaku pasar kini cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi jangka pendek.
Rincian Harga Emas per Gram, Ounce, dan Kilogram
Dalam perdagangan harian, harga emas menunjukkan pergerakan yang fluktuatif namun masih dalam kisaran wajar. Harga terendah emas tercatat di posisi Rp2.155.485 per gram, sedangkan harga tertingginya mencapai Rp2.203.538 per gram.
Selain itu, harga emas dalam satuan ounce juga mengalami penurunan yang sejalan dengan tren global. Nilainya kini berada di Rp68.005.768 per ounce, dengan koreksi sebesar Rp495.180,51 dibandingkan sesi sebelumnya.
Untuk satuan kilogram, harga emas tercatat di Rp2.186.436.220. Nilai ini turun sekitar Rp15.920.423,14 dari posisi sebelumnya, menunjukkan konsistensi arah penurunan di semua satuan perdagangan.
Berikut tabel perbandingan harga emas pada 22 Oktober 2025:
Satuan Emas | Harga (Rp) | Perubahan (Rp) | Persentase (%) |
---|---|---|---|
1 gram | 2.186.436 | -15.920,42 | -0,72 |
1 ounce | 68.005.768 | -495.180,51 | -0,72 |
1 kilogram | 2.186.436.220 | -15.920.423,14 | -0,72 |
Data tersebut menggambarkan bahwa penurunan harga emas terjadi secara merata di berbagai satuan ukuran. Pergerakan ini menunjukkan arah pasar yang konsisten dan mencerminkan tekanan eksternal yang cukup kuat.
Faktor Global yang Menekan Harga Emas Hari Ini
Koreksi harga emas pada perdagangan 22 Oktober 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor global. Salah satunya adalah penguatan dolar Amerika Serikat yang membuat investor cenderung beralih ke aset berisiko.
Ketika dolar AS menguat, harga emas biasanya melemah karena logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Fenomena ini sudah sering terjadi dalam siklus ekonomi global, terutama saat pasar sedang mencari kepastian.
Selain itu, pernyataan terbaru dari beberapa bank sentral utama dunia mengenai kebijakan suku bunga juga turut menekan harga emas. Ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi membuat permintaan terhadap aset tanpa imbal hasil seperti emas sedikit berkurang.
Meski demikian, sebagian analis menilai bahwa tekanan terhadap emas bersifat sementara. Dalam jangka panjang, permintaan terhadap logam mulia ini masih akan tetap kuat karena kekhawatiran terhadap inflasi dan ketegangan geopolitik yang belum reda.
Pergerakan Pasar Logam Mulia dan Respons Investor
Fluktuasi harga emas pada pekan ini juga memperlihatkan pola pergerakan yang sejalan dengan pasar logam mulia lainnya. Investor tampak lebih berhati-hati dalam menempatkan dana mereka, menunggu arah yang lebih jelas dari indikator ekonomi utama.
Perak, platinum, dan paladium juga mencatat pergerakan yang cenderung datar hingga melemah. Situasi ini memperlihatkan adanya fase konsolidasi pasar sebelum kemungkinan rebound di akhir bulan.
Bagi investor emas di Indonesia, penurunan harga ini bisa menjadi peluang untuk melakukan pembelian. Harga yang melemah memberi ruang bagi strategi akumulasi jangka panjang, terutama bagi mereka yang menjadikan emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.
Di sisi lain, investor jangka pendek disarankan untuk tetap memantau pergerakan harga global dan nilai tukar rupiah. Keduanya berperan penting dalam menentukan arah harga emas domestik dalam beberapa hari ke depan.
Fluktuasi Wajar dan Potensi Rebound di Akhir Bulan
Meskipun harga emas saat ini melemah, fluktuasi yang terjadi masih tergolong wajar dalam konteks perdagangan harian. Kisaran harga tertinggi dan terendah menunjukkan bahwa pasar masih aktif dan bergerak dinamis.
Sejumlah analis memperkirakan harga emas akan kembali stabil menjelang akhir Oktober 2025. Faktor pemulihan ekonomi yang melambat dan meningkatnya permintaan fisik di Asia dapat memberikan dukungan terhadap harga.
Selain itu, inflasi global yang cenderung bertahan tinggi juga menjadi alasan kuat bagi investor untuk tetap mempertahankan kepemilikan emas. Logam mulia ini masih menjadi aset favorit bagi mereka yang mencari perlindungan nilai terhadap volatilitas pasar.
Dengan kondisi tersebut, penurunan saat ini bisa dianggap sebagai momen koreksi sehat. Pasar yang sehat biasanya membutuhkan fase konsolidasi sebelum kembali melanjutkan tren penguatan.
Pandangan ke Depan untuk Investor Domestik
Investor emas di Indonesia perlu terus memperhatikan perkembangan harga global. Harga emas di pasar lokal sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta perubahan harga spot dunia.
Dengan tren yang masih melemah, pelaku pasar disarankan untuk mengambil langkah bijak dan tidak terburu-buru menjual aset. Sebaliknya, momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi investasi jangka panjang.
Harga emas yang sedang terkoreksi juga memberikan peluang bagi masyarakat yang baru ingin mulai berinvestasi. Dengan modal yang lebih kecil, mereka dapat membeli emas fisik atau produk investasi berbasis logam mulia secara bertahap.
Kondisi pasar saat ini menjadi pengingat bahwa volatilitas merupakan bagian alami dari siklus harga emas. Oleh karena itu, strategi investasi yang konsisten dan berorientasi jangka panjang tetap menjadi kunci untuk memperoleh hasil optimal.
Emas Masih Jadi Pilihan Aman di Tengah Ketidakpastian
Meskipun harga emas pada 22 Oktober 2025 mengalami penurunan, logam mulia ini masih menjadi aset yang disukai di tengah gejolak ekonomi global. Ketahanan nilainya terhadap inflasi dan krisis menjadikannya pilihan utama bagi banyak investor.
Dalam jangka pendek, tekanan mungkin masih akan terasa, namun prospek jangka panjang emas tetap positif. Kombinasi antara faktor ekonomi, geopolitik, dan permintaan industri akan terus mendukung harga emas di masa mendatang.
Investor diharapkan tetap tenang dan fokus pada strategi jangka panjang. Emas telah terbukti menjadi pelindung nilai yang andal selama berbagai siklus ekonomi, dan tren itu tampaknya belum akan berubah.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Ramaphosa Disambut Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka Jakarta
- Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Siap Anggarkan APBN untuk Mobil Maung Jika Produksi Memadai
- Rabu, 22 Oktober 2025
Komdigi Buka Konsultasi Publik untuk Internet Satelit Langsung ke Perangkat
- Rabu, 22 Oktober 2025
Fadli Zon Tegaskan Pesantren Jadi Pusat Peradaban dan Budaya Indonesia
- Rabu, 22 Oktober 2025
Panduan Lengkap Cek Status Penerima Bansos Kemensos Menggunakan NIK KTP
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
BI Diprediksi Turunkan Suku Bunga Jadi 4,50 Persen, Ekonom Nilai Momentum Tepat
- Rabu, 22 Oktober 2025
Lima Saham Melonjak Tajam, BEI Hentikan Perdagangan Demi Lindungi Investor
- Rabu, 22 Oktober 2025
Harga Perak Hari Ini Rp27.750 per Gram, Tanda Stabil di Tengah Tekanan Global
- Rabu, 22 Oktober 2025
Harga Emas Perhiasan Hari Ini 22 Oktober 2025 Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- Rabu, 22 Oktober 2025
IHSG Berpotensi Menguat di Tengah Optimisme Investor dan Proyeksi Suku Bunga BI
- Rabu, 22 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Kenali 4 Gangguan Tulang Anak yang Bisa Berdampak Seumur Hidup
- 22 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
4 Cara Ampuh Menjaga Tubuh Tetap Segar Saat Cuaca Panas Ekstrem
- 22 Oktober 2025